
Korut dan Korsel menyatakan tak mau bertanding saat kejuaraan mempertemukan keduanya di pertandingan perempat final pada Kamis (4/5). Pihak panitia bertepuk tangan saat masing-masing tim menyatakan niatnya kepada wasit, di tengah semangat rekonsiliasi Semenanjung Korea.
Pernyataan Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) yang dikutip AFP menyatakan telah menerima keputusan penggabungan tim kedua negara untuk menghadapi semi final pada Jumat."Alih-alih, kedua tim meminta pembentukan tim gabungan Korea untuk bertanding bersama di semifinal, yang akan digelar 4 Mei pada 11.00 melawan Jepang atau Ukraina," bunyi pernyataan itu.
Keputusan untuk membentuk diambil bersama oleh "pemimpin tim Korea Utara dan Korea Selatan beserta ITTF."
Langkah itu merupakan tanda perbaikan hubungan terbaru yang ditunjukkan di dunia olah raga. Korut dan Korsel juga berbaris bersama dalam upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada Februari lalu dan menggabungkan tim hoki putrinya.
Pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi wilayah Korea Selatan yang masuk ke dalam zona demiliterisasi untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, mencatatkan capaian bersejarah dalam hubungan diplomatik kedua negara.Korut dan Korsel sempat membentuk tim gabungan tenis meja dalam kejuaraan dunia di Chiba, Jepang, pada 1991 silam. Saat itu, tim putri kedua negara muncul sebagai juara.
(aal)
Baca Kelanjutan Saat Korut dan Korsel Dipersatukan 'Diplomasi Pingpong' : https://ift.tt/2rmw6unBagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Korut dan Korsel Dipersatukan 'Diplomasi Pingpong'"
Post a Comment