Babchenko secara mengejutkan hadir di depan publik setelah lebih dari 12 jam kepolisian Ukraina menyatakan dirinya tewas ditembak.
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan bahwa pengumuman kematian itu sengaja dilakukan untuk menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Babchenko oleh Rusia. SBU juga sudah menangkap pelaku yang merencanakan pembunuhan tersebut.
"Dari apa yang saya ketahui, perencanaan untuk operasi khusus telah berlangsung selama dua bulan lalu," kata Babchenko seperti dilansir dari AFP.
Babchenko berujar bahwa dirinya pernah dibawa SBU pada bulan lalu ke suatu tempat untuk membicarakan ini.
Ia sempat tak percaya bahkan marah kepada SBU. Namun ia berubah pikiran ketika melihat informasi detail mengenai orang yang pernah memukulnya.Setelah Babchenko bersedia untuk bekerja sama dengan Dinas Keamanan SBU Ukraina, dia tetap berada di apartemennya.
"Untuk mengurangi bahaya, kami merangkai cerita bahwa saya telah patah kaki untuk menjelaskan mengapa saya tidak mau meninggalkan apartemen," kata Babchenko.
Pada saat hari operasi, tim perias mendatangi apartemennya pada pagi hari.
Wajah dan tubuhnya pun dirias berlumuran darah dengan tiga luka tembakan.
"Aku punya darah babi asli. Mereka menutupi mulut, hidung dan tiga lubang peluru," kata Babchenko.
Setelah semua persiapan itu, operasi untuk mengelabui media, publik dan orang yang akan membunuh Babchenko pun dimulai.
"Istri saya memanggil polisi dan ambulans. Berkut (polisi khusus Ukraina) juga datang memberi bantuan, saya tidak menyangka itu. Saya ingin mengucapkan selamat kepada mereka yang langsung memeriksa kamar, tangga, seperti di dalam film," kata Babchenko.
'Kematian' Babchenko itu lantas diumumkan di media sosial oleh SBU. Otoritas Ukraina mengatakan kepada media bahwa Babchenko tewas di ambulans.
"Lalu saya menyaksikan pemberitaan, sejauh apa mereka memuji saya," tutur Babchenko.
Arkady Babchenko merupakan kontributor sebuah media oposisi Novaya Gazeta. Ia sempat memicu kemarahan pemerintahan Rusia karena menuduh membunuh kritikus Kremlin dan melancarkan perang di Ukraina, Suriah dan tempat lainnya.
Pada Februari 2017, Babchenko meninggalkan Rusia setelah menerima ancaman. Babchenko pertama kali pindah ke Republik Ceko kemudian pindah ke Israel sebelum akhirnya pindah ke Kiev, Ukraina. (wis/asa)
Baca Kelanjutan Jurnalis Rusia Pura-pura Mati dengan Bermodal Darah Babi : https://ift.tt/2ssamgcBagikan Berita Ini
0 Response to "Jurnalis Rusia Pura-pura Mati dengan Bermodal Darah Babi"
Post a Comment