
Mengutip empat sumber, Financial Times melaporkan Pompeo terpaksa membatalkan rencananya bertemu Menlu India di Washington pada 6 Juli mendatang karena harus bertolak ke Pyongyang.
Dilansir Reuters, pejabat Kementerian Luar Negeri AS menolak mengonfirmasi laporan Financial Times ini. Mereka juga menyatakan tidak ada jadwal kunjungan Pompeo dalam waktu dekat yang dapat dipublikasikan seperti biasanya.
Di depan Senat, Rabu (28/6), Pompeo juga meyakini bahwa rezim Kim Jong-un mengerti keinginan AS secara menyeluruh terkait perlucutan senjata nuklir sepenuhnya seperti yang dinegosiasikan kedua pemimpin sebelumnya.
"Kami sudah cukup jelas dalam percakapan kami tentang apa yang kami maksud dan inginkan ketika berbicara tentang denuklirisasi secara menyeluruh," kata Pompeo dalam sidang subkomite Senat.
Sejauh ini, Pompeo telah dua kali berkunjung ke Korut. Lawatan pertama dilakukan sekitar April lalu saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur CIA. Kunjungan itu dilakukan untuk mempersiapkan pertemuan bersejarah Trump dan Kim Jong-un di Singapura.
Kunjungan kedua dilakukan Pompeo pada Mei lalu guna mengurus pembebasan tiga warga AS yang masih ditahan Korut.
Meski mencetak sejarah karena menjadi presiden AS pertama yang bertemu dengan pemimpin Korut, Trump tetap mendapat kritikan setelah bertemu dengan Kim Jong-un.
AS juga tidak memberikan tenggat waktu yang jelas demi memastikan Korut melakukan proses perlucutan senjata nuklir.
Jauh sebelum pertemuan di Singapura berlangsung, Trump dan Kim Jong-un kerap saling hina dan melontarkan ancaman perang. Puncak ketegangan kedua negara terjadi sepanjang 2017 lalu, ketika Korut terus menguji coba senjata rudal dan nuklirnya.
Namun, sehari setelah bertemu Kim Jong-un, pandangan Trump terhadap pemimpin negara terisolasi itu berubah 180 derajat. Melalui Twitter, Trump menyebut sudah tidak ada lagi ancaman nuklir Korea Utara. (has)
Baca Kelanjutan Menlu AS Dilaporkan Bakal ke Korut Bahas Perlucutan Nuklir : https://ift.tt/2KArAzRBagikan Berita Ini
0 Response to "Menlu AS Dilaporkan Bakal ke Korut Bahas Perlucutan Nuklir"
Post a Comment