Dalam promo, pelanggan tinggal membayar dan menerima kartu keanggotaan yang memberi mereka hak atas semua makanan selama sebulan.
Beberapa pelanggan dilaporkan berbagi kartu mereka dengan keluarga dan teman-teman. Akibatnya jumlah makanan yang dikonsumsi pada satu pembelian melonjak.
Restoran itu dibanjiri lebih dari 500 pengunjung per hari sejak dibuka. Antrean panjang mengular bahkan sebelum pintu restoran dibuka, hingga larut malam menjelang tutup.
Tak lama setelah tutup, media sosial China penuh dengan komentar dari netizen. Kebanyakan menganggap pemilik restoran ceroboh ketimbang membelanya. "Jangan pernah meremehkan nafsu makan orang China!" tulis seorang pemilik akun Weibo, Twitter-nya China.
Pemilik restoran Su Jie menyatakan mereka mengantisipasi sejumlah kerugian, namun berpikir akan dapat mengumpulkannya lebih banyak lagi jika pelanggan tetap terkumpul. Dia mengakui kesalahan terletak pada manajemen.
"Perilaku para pengunjung yang tidak beradab adalah masalah kedua. Masalah utamanya adalah manajemen kami yang buruk," kata Su Jie seperti dilansir Chengdu Economic Daily.
Dilansir ABC, hot pot sangat populer di Chengdu, yang memiliki populasi lebih dari 10 juta orang. Diperkirakan ada sekitar 20.000 restoran hot pot tersebar di seluruh kota.
Menurut data yang dirilis oleh perusahaan internet raksasa China, Sina, warga Chengdu menghabiskan US$ 3 miliar untuk makan di restoran hot pot pada 2016, atau rata-rata lebih dari US$ 800 per orangnya.
(bel/nat)
Baca Kelanjutan Promo 'All You Can Eat' 2 Minggu, Restoran China Bangkrut : https://ift.tt/2JO74Q3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Promo 'All You Can Eat' 2 Minggu, Restoran China Bangkrut"
Post a Comment