Orangutan yang lahir pada 1956 itu dipelihara Kebon Binatang Perth sebagai hadiah dari Malaysia pada 1968 silam. Ia diketahui telah memiliki keturunan 11 ekor anak dan 54 cucu yang kini tersebar di seantero penjuru dunia.
"Dia telah berarti begitu banyak untuk terciptanya koloni [satwa] di kebun binatang Perth, dan bertahan untuk keberlanjutan spesiesnya," ujar kepala pengawas primata di Kebun Binatang Perth, Holly Thompson, seperti dikutip dari AFP, Selasa (19/6).
"Sebagai bagian dari anggota tertua di koloni kami, dia juga merupakan induk dari program peranakan yang telah meninggalkan warisan luar biasa," sambung Thompson.
Thompson menyatakan gen dari Puan kini tercatat berada di sekitar 10 persen populasi orangutan di kebun binatang seluruh dunia. Beberapa di antaranya ada di Amerika Serikat, Eropa, dan ada yang dikembalikan ke habitatnya di Pulau Sumatra, Indonesia.
Thompson mengatakan orangutan muda bernama Nyaru, adalah cucu paling terakhir Puan yang dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Masuk Buku Rekor
Harapan hidup Puan yang mencapai lebih dari usia 50 itu telah masuk dalam catatan buku rekor dunia, Guinness Book of Records. Pasalnya primata endemik Indonesia itu amat jarang berusia hingga lebih dari 50 tahun.
Kini sepeninggal Puan, Thompson memiliki kenangan tersendiri atas primata tersebut. Ia berduka, namun masih suka tersenyum jika mengingat kembali polah Puan semasa hidup.
Menurut Thompson, sebagai primata, Puan memiliki ekspresi sendiri andai tak suka akan sesuatu.
"Kamu selalu tahu di mana kamu berdiri dengan Puan, dan dia akan benar-benar menjejakkan kakinya dengan dalam berulang kali jika dia tidak puas dengan sesuatu yang sudah kamu lakukan," kenang Thompson.
Di dunia, ada dua spesies orangutan. Mereka adalah orangutan Sumatra seperti Puan, dan satu lagi orangutan Kalimantan (Borneo).
Berbeda dengan orangutan Sumatra, orangutan Borneo adalah endemik Indonesia dan Malaysia. Secara sekilas penampakan orangutan tersebut tampak sama, namun mereka adalah dua jenis satwa yang berbeda.
Orangutan Kalimantan berbeda dengan orangutan Sumatra. (REUTERS/Darren Whiteside)
|
Perbedaan orangutan Sumatra dengan orang utan Kalimantan yang paling mudah diperhatikan adalah warna bulu, ukuran tubuh, dan bentuk wajah.
Orangutan Sumatra memiliki warna bulu yang lebih terang, ukuran tubuh lebih kecil dan bentuk wajah lebih lonjong dibanding orangutan Kalimantan.
Kemudian, dari perilaku hidup, orangutan Sumatra kerap bergelantungan di atas pohon. Sementara itu orangutan Kalimantan sering ditemukan berjalan di atas permukaan tanah. Perbedaan ini diperkirakan hasil adaptasi atas predator di alam liar.
(kid) Baca Kelanjutan Yang Tersisa dari Matinya 'Puan', Orangutan Tertua Sedunia : https://ift.tt/2JXMcBSBagikan Berita Ini
0 Response to "Yang Tersisa dari Matinya 'Puan', Orangutan Tertua Sedunia"
Post a Comment