
"Kamboja memutuskan nasib negara melalui pemilu jujur, adil, dan bebas," ucap Hun Sen melalui pernyataan di akun Facebook-nya, Selasa (31/7).
Hun Sen dipastikan kembali berkuasa untuk lima tahun ke depan setelah partainya, Partai Rakyat Kamboja (CPP), menang telak dalam pemilu pada Minggu (29/7).
Partai oposisi utama, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), dibubarkan Mahkamah Agung tahun lalu setelah Hun Sen memenjarakan pemimpinnya, Kem Sokha, yang dianggap telah mengkhianati negara.
Langkah itu dianggap sejumlah pihak sebagai upaya Hun Sen mengamankan kemenangannya di pemilu. Selain CNRP, pria 65 tahun itu juga membubarkan sejumlah media dan LSM demi membendung kritik.
Tokoh oposisi menyerukan pemboikotan gelaran pemilu dengan mengajak warga Kamboja tak pergi ke tempat pemungutan suara.
Pemilu yang dianggap cacat itu pun memicu kritikan dari sejumlah negara Barat karena dianggap menyalahi demokrasi. Uni Eropa menganggap pemilu tersebut "tidak memiliki kredibilitas."
Sementara itu, Amerika Serikat mengancam akan memperluas pembatasan visa bagi pejabat senior Kamboja.
Dikutip AFP, dia bahkan mengatakan seluruh warganya telah berpartisipasi dalam pemilu "tanpa tekanan atau paksaan."
Sebanyak 6,3 juta surat suara terhitung dalam pemilu, membuat persentase partisipasi pemilu mencapai 82 persen.
Dalam pernyataannya, Hun Sen juga mengungkapkan terima kasih kepada warga yang telah mendukung CPP. (has)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dikritik, Hun Sen Tetap Puji Pemilu Kamboja Adil dan Bebas"
Post a Comment