
"Seperti di negara lainnya, ada demam pemilu dalam bentuk kampanye segala cara dan bentuk yang dapat menarik perhatian masyarakat," kata Duta Besar RI untuk Kamboja, Sudirman Haseng kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (28/7).
Suasana aman dan damai juga terlihat dari banyaknya turis yang tetap mengunjungi Kamboja. Jumlahnya bahkan meningkat. "Turis tetap mengalir bahkan cenderung meningkat dan terlihat bebas berkeliaran tanpa rasa khawatir atau terganggu," kata mantan Dubes RI untuk Nigeria tersebut.
Meski suasananya kondusif, Dubes Haseng mengimbau agar warga Indonesia tetap waspada dan menghindari kerumunan kampanye.
"Kami tetap mengimbau untuk waspada dan menghindari kerumunan kampanye, dan segera menghubungi KBRI jika memerlukan bantuan, layanan dan perlindungan," kata Sudirman.
Ia mengatakan jumlah WNI yang terdata berada di Kamboja saat ini sekitar 3.000 orang. Sementara itu, yang terdaftar di PPLN untuk pemilu legislatif dan presiden Indonesia 2019 sebanyak 2.731 orang.
DPT Kamboja 8,4 Juta Jiwa
Pemilu Kamboja akan dilaksanakan pada Minggu, 29 Juli 2018. Pemilu diikuti 20 partai dan akan memilih para anggota parlemen yang akan menduduki sebanyak 125 kursi di National Assembly (Parlemen) Kamboja yang merupakan the 6th Legislature 2018.
Pemilu nasional sebelumnya dilaksanakan pada 1993, kedua 1998, ketiga 2003, keempat 2008, dan kelima 2013. Sebanyak 125 kursi National Assembly (Parlemen) Kamboja yang akan diperebutkan tersebut berasal dari 25 Daerah Pemilihan atau Provinsi.
Sekitar 8,4 juta warga diharapkan turut berpartisipasi dalam pemilu kali ini. Ada 1,6 juta warga Kamboja yang tinggal di luar negeri diharapkan pulang untuk mengikuti pemilu.
Sudirman mengatakan tidak ada pembatasan media dalam liputan pemilu di Kamboja. Media juga tetap memuat suara kritis masyarakat dan partai peserta pemilu.
"Saling tanggap atas isu kritis antar partai juga tetap dimuat secara seimbang," katanya.
Komisi Pemilu Kamboja (NEC) menyatakan terdapat sekitar 65.744 pengamat nasional dan 155 internasional yang akan mengawasi jalannya pemilu Kamboja.
Adapun Civil Society Alliance Forum mencatat 1.036 pengamat nasional dari 93 organisasi dan asosiasi di seluruh Kamboja. Juga 220 pengamat internasional dari 52 negara, antara lain Austria, Perancis, Jerman, Italia, China, Indonesia, Myanmar, Singapura, Vietnam, Pakistan, Timor Leste, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, Rusia, India, Malaysia, dan Korea Selatan.
Sejumlah organisasi internasional juga mengawasi pemilu Kamboja. Diantaranya International law Commission (CDI), International Conference of Asian Political Parties (ICAPP), Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI), Asian Parliamentary Assembly (APA), ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), Assemblée Parlementaire de la Francophonie (APF), dan Shanghai Cooperation Organization (SCO).
Beberapa pengamat juga berasal dari Perwakilan/Kedutaan negara asing yang ada di Phnom Penh.
Tim Pemantau Pemilu dari Indonesia
Mereka akan memantau proses pelaksanaan pemilu di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Kamboja dari total sebanyak 22.967 TPS yang akan disediakan.
Sudirman mengatakan tim pemantau dari Indonesia relatif banyak karena mewakili beberapa organisasi non pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), termasuk juga dari KBRI. Adapun lokasi pemantauan, katanya, akan diserahkan pada tim tersebut.
"Tim pemantau dar Indonesia tentu sudah punya ukuran dan standar prosedur dalam memantau pemilu dan bukan kali ini saja Indonesia ikut dalam memantau pemilu di berbagai negara," kata mantan Direktur Afrika, Kementerian Luar Negeri RI tersebut.
Hasil perhitungan suara sementara akan diumumkan pada tanggal 11 Agustus 2018, apabila tidak terdapat keberatan atau tuntutan dari berbagai pihak dan tidak terjadi pemilu ulang. Hasil resmi akan diumumkan antara tanggal 15 Agustus hingga 10 September 2018.
Dalam rangka penyelenggaraan pemilu kali ini, pemerintah menyatakan akan mengerahkan lebih dari 19.000 pasukan keamanan untuk menjamin situasi keamanan selama masa kampanye pemilu 7 hingga 27 Juli 2018. Demi menjaga keamanan pada saat hari berlangsungnya pemilu, 29 Juli 2018, pemerintah Kamboja mengerahkan 85.000 petugas keamanan.
(nat)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dubes RI: Suasana Kamboja Jelang Pemilu Kondusif"
Post a Comment