
Berkas itu mencatat bahwa pada atau sekitar 27 Juli 2016, sejumlah warga Rusia pertama kali mencoba meretas akun surat elektronik "di domain milik pihak ketika yang digunakan oleh kantor pribadi Hillary Clinton. Pada waktu bersamaan, mereka juga menyasar 76 alamat surat elektronik di domain kampanye Clinton."
Pada hari yang sama, capres Donald Trump mengeluarkan pertanyaan dalam jumpa pers; "Rusia, jika Anda mendengar ini saya berharap kalian bisa menemukan 30 ribu surat elektronik (Clinton) yang hilang." Trump merujuk pada server pribadi yang digunakan Hillary Clinton ketika menjabat sebagai menteri luar negeri.
Kelompok ini tampaknya mirip dengan WikiLeaks, yang menerbitkan sejumlah besar email Partai Demokrat yang diretas pada kampanye 2016.
Pada 22 Juli, Organisasi 1 "menerbitkan lebih dari 20 ribu surat elektronik dan dokumen lain yang dicuri dari jaringan komputer Komite Nasional Demokrat (DNC) yang dilakukan oleh para pelaku konspirasi," tulis berkas itu.
Hal ini sama dengan tanggal WikiLeaks mulai menerbitkan dokumen internal DNC.
Pada Juni 2016, "Organisasi 1 mengirim pesan pribadi kepada Guccifer 2.0 untuk "mengirim semua materi baru (yang dicuri dari DNC) agar bisa dikaji dan memiliki dampak lebih besar dari kegiatan yang kalian lakukan," tulis berkas tersebut.
Penuntut Umum Khusus kasus dugaan campur tangan Rusia dalam pilpres AS sebelumnya telah mendakwa sejumlah mantan pegawai tim pemenangan kampanye Trump termasuk mantan ketua tim pemenangan Paul Manfort dan mantan penasehat keamanan nasional Gedung Putih Michael Flynn.
Berkas dakwaan kasus ini menyebut pihak Rusia tersebut mempergunakan nama lain di dunia maya untuk mengirim pesan yang memecah belah, pergi ke AS untuk mendapatkan informasi intelijen dan melakukan aksi politik dengan menyamar sebagai warga AS. (yns)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kronologi Campur Tangan Rusia dalam Peretasan di Pilpres AS"
Post a Comment