
"Jika mereka ingin bertemu, kita akan bertemu," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters pada Selasa (31/7). "Saya mau bertemu siapa saja. Saya percaya pada pertemuan," terutama ketika perang bisa terjadi, kata Trump.
Menanggapi, Iran menyatakan dialog hanya bisa dilakukan jika AS kembali ke perjanjian nuklir yang ditinggalkan pada Mei lalu."Menghormati hak negara Iran, mengurangi permusuhan dan kembali ke perjanjian nuklir adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meratakan jalan berbatu dialog antara Iran dan Amerika," kata Hamid Aboutalebi, penasihat Presiden Hassan Rouhani.
Washington berupaya memaksa Teheran untuk mengakhiri program nuklir dan dukungannya terhadap kelompok bersenjata di Timur Tengah, di mana Iran terlibat dalam perang proksi mulai dari Yaman hingga Suriah.
Tak ada presiden AS yang menemui pemimpin Iran sejak Washington memutus hubungan diplomatik dengah Teheran, setahun setelah revolusi 1979. Presiden Barack Obama memecahkan kebekuan tiga dekade lewat panggilan telepon ke Rouhani pada 2013.
Gedung Putih mengklarifikasi potensi kemauan Trump untuk bertemu Rouhani tidak mengubah niat pemerintahannya untuk menjatuhkan sanksi dan retorika terhadap Teheran, dengan tujuan "mencari perubahan pada sikap pemerintahan Iran."Namun, pernyataan Trump juga menunjukkan nada lebih halus jika dibandingkan dengan pekan lalu, ketika ia berkicau ke Rouhani "jangan pernah sekalipun mengancam Amerika Serikat atau Anda akan merasakan konsekuensi yang hanya pernah diderita beberapa pihak sepanjang sejarah."
Sebelum twit pada 22 Juli, Rouhani menyinggung Trump dalam pidatonya, menyebut kebijakan keras AS bisa berujung "induk segala perang."
(aal)
ARTIKEL TERKAIT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Sebut Bersedia Temui Pemimpin Iran Tanpa Syarat"
Post a Comment