Search

Al-Azhar Mesir: Segala Bentuk Pelecehan Perempuan Terlarang

Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Muslim Sunni tertinggi Mesir, Al-Azhar mengatakan tidak ada pembenaran bagi segala bentuk perilaku pelecehan terhadap perempuan.

Al-Azhar Mesir mengeluarkan pernyataan tertulis yang mengecam segala bentuk pelecehan sebagai "perilaku terlarang dan menyimpang" dan mengatakan "pelakunya adalah seorang pendosa".

"Kriminalisasi pelecehan seksual harus absolut dan bebas dari kondisi atau konteks apapun," bunyi pernyataan tertulis yang diterbitkan Senin (27/8).


"Membenarkan pelecehan seksual dengan perilaku atau pakaian perempuan adalah satu kesalahpahaman karena pelecehan seksual adalah serangan terhadap perempuan, serangan terhadap kebebasan dan martabat perempuan."

Laporan satu badan PBB pada tahun 2017 menyebutkan bahwa sekitar 60 persen perempuan di Mesir mengatakan pernah menjadi korban berbagai bentuk pelecehan seksual dalam hidup mereka.

Tigaperempat pria dan 84 persen perempuan yang menjadi responden mengatakan kaum perempuan yang "mengenakan pakaian provokatif pantas menjadi korban pelecehan".

Perbedaan pandangan ini digarisbawahi oleh perdebatan yang terjadi baru-baru ini terkait satu rekaman video yang diunggah di dunia maya. Dalam video ini seorang pria tampak melakukan perbuatan tidak terpuji pada pengunggah yang merupakan seorang perempuan.

Dalam rekaman video itu tampak seorang pria memarkir mobilnya dan mendekati seorang perempuan untuk mengajaknya minum kopi. Video itu kemudian menjadi viral dan memicu berbagai reaksi di dunia maya.

Sebagian memandang perilaku itu jelas satu pelecehan karena kondisi yang ada di jalan-jalan Kairo setiap hari.

Tetapi sebagian menggambarkan perilaku pria itu normal karena dia tidak melakukan aksi melawan batas, dan bahkan ada yang menyebut si perempuan juga bersalah karena dengan berdiri di jalan dia memang ingin diganggu pria itu.

Perdebatan publik terkait pelecehan semakin marak setelah aksi perlawanan terhadap presiden Hosni Mubarak yang terjadi di jalan-jalan pada 2011.

Aksi protes menuntut pengunduran diri Mubarak ini berpusat di Lapangan Tahrir, Kairo, dan liputan media juga menggarisbawahi serangan seksual dan memperlihatkan penyangkalan publik atas fenomena ini.

Al-Azhar Mesir: Segala Bentuk Pelecehan Perempuan TerlarangAksi protes menentang presiden Hosni Mobarak diwarnai dengan laporan-laporan serangan seksual pada kaum perempuan yang ikut berdemonstrasi. (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
Setelah insiden 2011 tersebut, grafiti antipelecehan beredar di pusat kota Kairo, para relawan bergerak membantu perempuan dari serangan gerombolan orang dan lebih banyak perempuan yang secara terbuka menceritakan pengalaman mereka.

Pada Februari 2013, kaum perempuan turun ke jalan dengan membawa pisau dalam aksi simbolis menentang kekerasan seksual.

Pihak berwenang kemudian mengkriminalisasi pelecehan seksual pada 2014, hanya beberapa hari sebelum Presiden Abdel Fattah al-Sisi dilantik. Namun, banyak perempuan yang mengeluh karena petugas berwenang masih tidak peduli dengan masalah ini.

Al-Azhar yang merupakan otoritas Muslim Sunni tertinggi di Mesir pun kini mengeluarkan aturan terkait larangan pada pelecehan terhadap perempuan. (yns)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Al-Azhar Mesir: Segala Bentuk Pelecehan Perempuan Terlarang : https://ift.tt/2PKvRDS

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Al-Azhar Mesir: Segala Bentuk Pelecehan Perempuan Terlarang"

Post a Comment

Powered by Blogger.