Search

AS Sanksi Iran, Inggris Bela Kesepakatan Nuklir Teheran

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson membela kesepakatan nuklir dengan Iran saat berbicara di Dewan Atlantik, Washington DC, Amerika Serikat. Menurut Williamson, kesepakatan nuklir yang tertuang dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) saat ini adalah kesepakatan terbaik yang dapat dicapai untuk menyelesaikan keprihatinan Barat mengenai Iran.

"JCPOA adalah kesepakatan yang kami rasa sebagai kesepakatan yagn paling mungkin bisa dicapai," kata Williamson dalam sebuah forum lembaga kajian internasional, Dewan Atlantik, Washington DC, seperti dilansir kantor berita Xinhua.

"Tak satu pun dari kita pernah berpura-pura itu adalah sebuah kesepakatan yang sempurna, tapi kesepakatan itu berisi sejumlah langkah penting yang menguntungkan semua pihak," kata dia.


"Dalam hal kesepakatan Iran, kami mendorong Amerika Serikat bersama seluruh negara untuk duduk bersama dan mulai membahasnya, bagaimana kita bisa memiliki sesuatu yang bisa berhasil," kata Williamson.

"Kami benar-benar mendorong Amerika Serikat agar mulai berbicara dengan mitranya dan Iran agar mencapai sebuah kemajuan."

Pernyataan Williamson menunjukkan perbedaan tajam dengan Presiden AS Donald Trump, yang menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan lagi sanksi terhadap Iran yang telah dicabut berdasarkan JCPOA, Selasa (7/8).

Trump bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada semua negara yang masih berbisnis dengan Iran.

Presiden AS itu mengecam kesepakatan dengan Iran yang ia tinggalkan pada Mei, sebagai kesepakatan "satu pihak yang mengerikan" yang gagal melindungi keamanan nasional AS.

Pada 2015, Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB --Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat, ditambah Jerman-- menandatangani kesepakatan tersebut di Wina, Austria.

Berdasarkan kesepakatan itu, Iran setuju untuk membatasi kegiatan nuklirnya, yang sensitif, dan mengizinkan pemeriksa internasional untuk melakukan pemeriksaan sebagai imbalan bagi pencabutan sanksi ekonomi --yang melumpuhkan Negara Islam tersebut.

Perpecahan Trans-Atlantik telah meningkat sehubungan dengan ancaman Pemerintah Trump untuk memberlakukan apa yang disebut sanksi sekunder terhadap semua perusahaan yang mengadakan hubungan bisnis dengan Iran --kebanyakan dari Eropa.

Beberapa jam sebelum pengumuman Trump untuk menjatuhkan lagi sanksi atas Iran, Uni Eropa, Inggris, Prancis dan Jerman bersama-sama menegaskan untuk mempertahankan hubungan ekonomi dengan Teheran.

Uni Eropa, Inggris, Prancis dan Jerman juga bertekad untuk melindungi operator ekonomi Eropa yang terlibat dalam bisnis sah dengan Iran. Mereka juga menyatakan telah memperbarui statuta "Blocking Statute" Uni Eropa, untuk melindungi perusahaan Uni Eropa yang melakukan bisnis sah dengan Iran dari dampak sanksi AS. (nat)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan AS Sanksi Iran, Inggris Bela Kesepakatan Nuklir Teheran : https://ift.tt/2nj8fJv

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "AS Sanksi Iran, Inggris Bela Kesepakatan Nuklir Teheran"

Post a Comment

Powered by Blogger.