Korut Bebaskan Warga Korsel yang Terobos Perbatasan

Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara dilaporkan membebaskan seorang warga Korea Selatan yang ditangkap pada bulan lalu karena menerobos perbatasan kedua negara.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyambut pembebasan warganya tersebut dengan menganggap langkah itu sebagai bentuk sikap "kemanusiaan."

Kementerian itu mengatakan pihak Korut memberitahu mereka bahwa pria tersebut telah dibebaskan setelah menerobos zona demiliterisasi (DMZ) pada 22 Juli lalu.

"Kami telah menerima seorang warga Korsel dengan nama keluarga Seo, kelahiran 1984, dari Korea Utara melalui Desa Panmunjom pada pukul 11.00 waktu setempat," tutur Kementerian Unifikasi Korea Selatan melalui pernyataan, Selasa (7/8).

"Pemerintah Korea Selatan secara positif mengapresiasi pemulangan warga kami yang dilakukan atas dasar kemanusiaan."

Dikutip AFP, kantor berita Yonhap melaporkan pria tersebut kini tengah diperiksa oleh otoritas Korea Selatan.

"Kami harus memeriksa demi mengetahui kenapa dia pergi ke Korea Utara dan bagaimana dia menerobos perbatasan," ucap seorang pejabat Korea Selatan yang tak ingin diidentifikasi kepada Yonhap.

Sebelum Seo, setidaknya enam warga Korea Selatan ditangkap oeh Pyongyang sejak 2013 lalu. Enam warga Korea Selatan itu terdiri atas tiga misionaris dan tiga lainnya pembelot yang memang berasal dari Korea Utara.

Seoul juga telah lama mendesak Pyongyang membebaskan warganya yang masih ditahan oleh negara terisolasi itu.

Pembebasan Seo dilakukan ketika relasi antara Seoul dan Pyongyang terus membaik, terutama setelah kedua pemimpin, Presiden Moon Jae-in dan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un bertemu pada April lalu di Desa Panmunjom.

Baru-baru ini Korea Utara juga membebaskan tiga warga Amerika Serikat yang selama ini berada dalam penahanannya.

Pembebasan warga AS dilakukan Korea Utara tak lama setelah Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un bertemu untuk pertama kalinya pada 12 Juni lalu di Singapura.

Sejak pertemuan bersejarah itu, relasi Washington dan Pyongyang pun terus membaik meski progres denuklirisasi yang disepakati Trump-Kim Jong-un disebut terlalu lambat dan tidak jelas.

Meski relasi terus membaik, Gedung Putih menegaskan akan tetap menekan Korea Utara dengan sanksi sampai negara tersebut benar-benar melucuti senjata nuklir sepenuhnya dan terverifikasi.

(nat)

Let's block ads! (Why?)