Polisi memerintahkan para peserta segera membubarkan diri sesaat setelah aksi pawai itu berlangsung pada Sabtu (4/8).
Polisi di kota terbesar di negara bagian Oregon ini mengerahkan anggotanya dalam jumlah besar dalam demonstrasi dua kubu yang saling berlawanan ini karena khawatir peristiwa berdarah dalam aksi "Menyatukan Kanan" di Virginia tahun lalu terulang kembali.
Polisi mengatakan pengunjuk rasa melempar botol dan batu. Polisi setempat memerintahkan pengunjuk rasa "segera membubarkan diri" dan memperingatkan "peserta akan ditangkap atau mendapat peringatan, dan polisi bisa mempergunakan senjata anti huru-hara." Rekaman video aksi ratusan orang itu memerlihatkan kepulan asap di kota berpenduduk sekitar 640 ribu tersebut.
Polisi Portland kemudian mengatakan "polisi menyita petasan lontar," sementara sejumlah pegiat menuduh polisi melepas "granat penyengat" ke arah demonstran.
Kelompok Patriot Praye dan Proud Boys, dua kelompok sayap kanan yang pernah terlibat kekerasan dalam aksi unjuk rasa di kota itu sebelumnya, berkumpuli di Taman Tom McCall untuk mendukung Pendiri Patriot Prayer Joey Gibson yang mencalonkan diri sebagai anggota Senat dari partai Republik.
Sementara itu, kelompok Popular Mobilization yang menentang gerakan sayap kanan di AS juga menyelenggarakan aksi serupa tandingan di lokasi yang sama. Mereka menggelar marching band dan pengunjuk rasa yang mengenakan pakaian badut.
Di satu akun Facebook milik satu lawan aksi kubu kanan ini disebutkan bahwa mereka "tidak segan-segan mempergunakan kekerasan untuk mengamankan masyarakat dari kekerasan kelompok sayap kanan."
'Ancaman Serius'
Setelah polisi memerintahkan pengunjuk rasa membubarkan diri, kelompok Sosialis Demokrat Amerika cabang Portland menyalahkan pihak keamanan dengan mengunggah pernyataan di akun Twitter: "Semua tampak aman pukul 14.00 waktu setempat."
"Tiba-tiba tanpa peringatan, polisi melepas tembakan granat penyengat ke arah kelompok anti-fasist dan warga pun terpaksa membubarkan diri."
Kelompok ini menyebut polisi Portland sebagai "pihak yang menyebabkan dan meningkatkan situasi berbahaya."
Walikota Portaland Ted Wheeler mengemukakan kekhawatiran "ada individu yang secara terbuka mengemukakan niat melakukan kekerasan."
"Kami tidak mau itu terjadi di sini," ujar Wheeler, Jumat (3/8).
Polisi sebelumnya memperingatkan peserta untuk tidak membawa senjata api meski kepemilikan senjata diperbolehkan oleh undang-undang dan bebas membawanya ke lokasi aksi.
![]() |
"Kombinasi berbahaya antara sikap fanatik dan kekerasan di jalaan Portland merupakan ancaman serius bagi keamanan warga, terutama warga kulit hitam, perempuan dan LGBTQ," ujar pernyataan tertulis Pusat Negara-Negara Bagian Barat, yang ditandatangani oleh 40 kelompok pegiat.
Menurut Pusat Hukum bagi kaum Miskin wilayah Seatan, satu kelompok nirlaba yang memonitor ekstrimisme, Patriot Prayer dan Proud Boys sudah beberapa kali tampil bersama di sejumlah aksi terbuka di wilayah barat laut Amerika Serikat.
Satu aksi terbuka pada 30 Juni dinyatakan sebagai kerusuhan dan dihentikan oleh polisi setelah peserta dan kelompok lawan bentrok yang menyebabkan sejumlah orang luka-luka. (yns)
Baca Kelanjutan Polisi Bubarkan Unjuk Rasa Sayap Kanan di Portland, AS : https://ift.tt/2AIi6SNBagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi Bubarkan Unjuk Rasa Sayap Kanan di Portland, AS"
Post a Comment