Termasuk di antara opsi-opsi itu adalah mengirimkan pengawas tak bersenjata hingga menempatkan pasukan militer di bawah mandat PBB.
Usulan-usulan itu tercantum dalam laporan yang diminta oleh Sidang Umum PBB pada Guterres untuk menyikapi peningkatan kekerasan di daerah Gaza yang menewaskan 171 warga Palestina, sejak Maret lalu.
Pemimpin PBB itu menekankan bahwa kerja sama dari Palestina dan Israel diperlukan untuk menerapkan setiap opsi itu. Hanya saja, Israel diperkirakan sukar menolak rencana tersebut.
Dalam laporan setebal 14 halaman, Guterres mengusulkan:
- Menegaskan kehadiran PBB di sana dengan hak-hak untuk mengawasi dan juga pejabat politik untuk melaporkan situasi terkini.
- Menambah jumlah bantuan kemanusiaan untuk memastikan kesejahteraan populasi di sana.
- Menciptakan misi pengawasan sipil yang akan hadir di area-area sensitif, seperti titik-titik pemeriksaan dekat perbatasan Israel, yang memiliki mandat untuk melaporkan isu-isu keselamatan.
- Menempatkan pasukan militer atau kepolisian dengan mandat PBB untuk menyediakan perlindungan fisik bagi rakyat Palestina.
Pengeluaran mandat PBB untuk pasukan pengamanan sendiri baru bisa dilakukan setelah ada keputusan dari Dewan Keamanan, yang salah satu anggotanya adalah Amerika Serikat. Negara Paman Sam itu bisa menggunakan hak vetonya untuk memblok langkah-langkah yang ditentang oleh Israel.
Pada 1994, misi pengawasan yang berisikan pasukan Eropa pernah ditempatkan di kota Hebron, tapi sejak saat itu Israel terus menolak kehadiran dunia internasional di area-area penting.
Dalam laporannya, Guterres menyatakan PBB telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi area tersebut, tapi tidak memenuhi ekspektasi pada Sidang Umum, Juni lalu.
Dalam Sidang Umum, perserikatan 193 negara itu mengutuk Israel atas aksi yang menewaskan rakyat Palestina dan meminta Guterres mengajukan rencana agar dunia internasional memiliki mekanisme melindungi Palestina.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sekjen PBB Ungkap Empat Usulan Lindungi Rakyat Palestina"
Post a Comment