Pemerintah mengingatkan bahwa pada akhir pekan ini juga akan ada hujan deras dan angin kencang sehingga ratusan anggota pasukan serta nelayan lokal yang coba menyelamatkan mereka yang terperangkap harus bergerak cepat.
Kerala yang di dunia pariwisata terkenal karena area perbukitan serta pantai-pantai, didera hujan sepanjang tahun ini.
Provinsi di India itu kini menghadapi bencana terparah dalam 100 tahun terakhir, demikian dinyatakan Kepala Menteri Pinarayi Vijayan di Twitternya. Total 324 orang tewas karena banjir ini.
Masyarakat di area berpopulasi 33 juta yang dilanda kepanikan itu menggunakan sosial media untuk meminta bantuan. Mereka mengatakan tidak bisa menghubungi pasukan penyelamatan karena listrik dan jaringan komunikasi terputus.
"Keluarga dan tetangga saya dalam masalah besar," ujar Ajo Varghese, seorang penduduk area pesisir Alappuzha, di unggahan Facebook yang kemudian menjadi viral.
"Tidak ada air dan makanan. Sejak sore tidak bisa berkomunikasi. Telepon genggam tidak bisa dihubungi... tolong," ujarnya.
Pesan-pesan bernada serupa dari mereka yang terperangkap di rumah, kuil, atau rumah sakit juga dibagikan di media sosial.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, tiba di daerah yang tertimpa bencana itu pada Jumat malam.
Lebih dari 30 helikopter militer dan 320 perahu kini digunakan untuk menyelamatkan masyarakat Kerala setelah beberapa bagian seolah ditelan oleh arus sungai yang deras. Beberapa warga terlihat coba berenang melintasi arus tersebut.
Pemerintah mengatakan ribuan orang telah diselamatkan, tapi lebih dari 6.000 lainnya masih terjebak.
"Kami menempatkan lebih banyak perahu dan pasukan untuk mempercepat operasi penyelamatan," ujar pejabat tinggi pemerintahan P.H. Kurian kepada AFP.
Makanan dan suplai air bersih juga disebar menggunakan helikopter serta kereta khusus.
Menurut Biro Cuaca India, sejak Juni ini lebih dari 321 sentimeter hujan turun di daerah perbukitan di distrik Idukki, yang kini terisolasi dari daerah-daerah di Kerala lainnya.
Pemerintah lokal mengatakan mereka kini menghadapi krisis yang teramat berat. Setidaknya 310 ribu penduduk Kerala lainnya juga telah mengungsi ke lebih dari 2000 kamp.
Bagian utara dan tengah Kerala terdampak paling parah, sementara bandara internasional di kota Kochi ditutup setidaknya hingga 26 Agustus.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir di Kerala India Menewaskan Lebih dari 300 Orang"
Post a Comment