
Berdasarkan laporan NBC News, Selasa (11/9), bukti dari penyadapan komunikasi menunjukkan adanya keterlibatan Moskow dalam kasus tersebut.
Juli lalu, sumber resmi AS menyebut mereka masih melakukan investigasi masalah kesehatan di kedutaan besar di Kuba. Mereka masih belum mengetahui penyebab penyakit misterius tadi. Sebab, penyakit ini telah menyerang 26 orang Amerika di kedutaan sejak 2016.
Gejala yang mereka alami seperti kehilangan pendengaran, bunyi berdengung di telinga, vertigo, sakit kepala, kelelahan ekstrim, dan pola lain yang konsisten dengan gejala "trauma ringan pada cedera otak", jelas juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri AS.
Kementerian juga menyebut bahwa Juli lalu pihaknya telah memboyong sekelompok diplomat dari Guangzhou, China. Diplomat ini dipulangkan karena mereka menderita penyakit yang menyerupai cedera otak.
Kuba juga melakukan investigasi mereka sendiri. Berdasarkan keterangan juru bicara Kuba, mereka menolak adanya keterlibatan atau mengetahui mengenai insiden tersebut.
Namun, AS percaya bahwa para pekerja ini terkena senjata elektromagnetik canggih. Kemungkinan senjata itu bekerja dengan tambahan teknologi lainnya.Pihak militer AS telah mencoba membuat ulang pembuatan senjata yang digunakan untuk membuat para diplomat ini sakit. Mereka melakukan pengetesan senjata itu pada hewan, jelas NBC, mengutip petugas resmi Trump, dan sumber lainnya.
Sebagian penelitian ini dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Kirtland di New Mexico. Di tempat itu militer AS memiliki laser raksasa dan laboratorium raksasa untuk mengetes senjata elektromagnetik, termasuk senjata gelombang mikro.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Curiga Ada Rusia Dibalik Senjata Elektromagnetik"
Post a Comment