Hujan kritik pun menerpa pemerintahan Brasil ketika sekitar 500 orang berkumpul dan bergandengan tangan di sekitar sisa-sisa bangunan yang dilahap si jago merah.
"Bersedih saja tidak cukup. Pemerintah federal yang menguasai sumber daya, harus memberi bantuan kapada museum untuk membangun kembali," kata direktur museum, Alexandre Keller.
Luiz Fernando Dias Duarte, wakil direktur museum, mengaku sangat kecewa dan marah terhadap kebakaran monumen budaya yang berharga ini, dan menuduh kekurangan perhatian pemerintah terhadap museum.
Lindbergh Farias, senator dari partai Buruh Brasil, menyatakan bahwa insiden ini terjadi karena kesalahan pemerintah yang memotong anggaran perawatan museum.
Sebagian besar dana museum kini bergantung pada universitas lokal.
Kepala bagian Keuangan dan Perencanaan Universitas Rio de Janeiro, Roberto Antonio Gamben Moreira, mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan "tragedi bagi seluruh dunia."
"Kami tidak akan membiarkan ini terus berlanjut. Insiden ini menandai kekurangan investasi dan sumber daya publik," ucap Moreira kepada AFP.
![]() |
"Kehilangan Luzia adalah tragedi bagi orang yang tartarik dengan peradaban," kata Paulo Knauss, Direktur Museum Sejarah Brasil.
Museum ini juga memiliki koleksi kerangka dinosaurus yang ditemukan di Minas Gerais dan meteorit terbesar bernama "Bendego" seberat 5,3 ton.
Berbagai benda peninggalan sejarah dari kedatangan Portugal pada tahun 1500-an hingga deklarasi republik Brasil yang pertama pada 1889 juga dipamerkan museum tersebut.
Situs yang dibangun tahun 1818 oleh Raja Joao VI ini pun menjadi salah satu museum sejarah dan antropologi terpenting di Brasil yang menyimpan lebih dari 20 juta temuan arkeologi hingga memorabilia sejarah. Beberapa bagian museum ini memang telah ditutup karena kekurangan dana.
"Bagian luar bangunan masih kokoh berdiri, tapi beberapa material jatuh dari atap," kata juru bicara tim pemadam kebakaran.
"Kami akan melanjutkan upaya penyelamatan perlahan-lahan agar kami bisa melihat sisa artefak yang masih bisa diselamatkan."
Presiden Michel Temer menyebut kehancuran bangunan museum ini sebagai kehilangan yang tak terhitung nilainya bagi Brasil.
"Hari ini menjadi hari yang tragis untuk Brasil. Dua ratus tahun kinerja, riset, dan pengetahuan hilang." kata Temer dalam pernyataannya di Twitter.
![]() |
Kebakaran ini terjadi terjadi menjelang pemilu presiden pada Oktober mendatang, yang disebut-sebut sebagai pemilu terumit dalam beberapa dekade.
Menteri kebudayaan yang dikenal sebagai politikus kubu kanan, mengatakan bahwa insiden kebakaran sebenarnya bisa tapi, namun berbagai masalah museum nasional sudah lama menumpuk.
"Tidak ada yang tersisa dari istana ini dan koleksinya," kata Menteri Budaya Sergio Se Leitao di Twitter.
Se Leitao menyatakan bahwa pada 2015, pemerintahan kekuasaan kelompok kiri yang dipimpin oleh Dilma Rousseff menutup museum sementara untuk umum karena pengerjaan renovasi.
Nahasnya, kebakaran terjadi setelah Bank Pembangunan Nasional Negara Amerika Selatan telah menandatangani kontrak sponsor untuk renovasi Museum.
Ia mengatakan bahwa sebuah proyek rekonstruksi akan segara dimulai. Dia pun menyebut insiden ini sebagai pelajaran bagi negara.
"Brasil harus belajar untuk menjaga warisan budaya, termasuk koleksi museum," katanya.
Marina Silva, mantan Menteri Lingkungan Hidup yang mencalonkan diri sebagai presiden, mengatakan bahwa kebakaran menyebabkan kehilangan banyak memori negara.
"Koleksi-koleksi dalam museum memiliki berbagai benda yang menggambarkan identitas nasional, telah tiada," katanya. (sab/has)
Baca Kelanjutan Benda Sejarah Hangus, Pihak Museum Salahkan Pemerintah Brasil : https://ift.tt/2oBX2VdBagikan Berita Ini
0 Response to "Benda Sejarah Hangus, Pihak Museum Salahkan Pemerintah Brasil"
Post a Comment