Search

Blusukan Hingga Propaganda, 5 Hal Unik KTT Moon-Kim Jong-un

Jakarta, CNN Indonesia -- Meski telah bertemu untuk ketiga kalinya, pertemuan tinggi antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un hari ini, Selasa (18/9), terus menjadi sorotan dunia.

KTT inter-Korea kali ini digelar di Pyongyang, sehingga menjadi lawatan perdana Presiden Korsel ke Korut dalam satu dekade terakhir.

Selain itu, sejumlah pihak menganggap setiap momen yang terjadi dalam pertemuan tersebut juga memiliki makna dan petunjuk tersendiri, mulai dari pejabat undangan, agenda acara, hingga sikap para pemimpin. Semua menunjukkan perkembangan relasi Korsel-Korut.

Moon dan Kim 'Blusukan' Bersama

Setelah penyambutan kedatangan delegasi Korsel, Kim dan Moon terlihat menggunakan kendaraan terpisah meninggalkan Bandara Pyongyang.

Namun, saat tiba di Wisma Negara Paekhwawon-tempat Moon dan para delegasinya menginap-kedua pemimpin terlihat berada dalam satu kendaraan terbuka yang sama, menyapa ribuan warga Korut di sekitar mereka.

Sejumlah informasi menyebut Moon dan Kim Jong-un sempat mengganti kendaraan mereka di tengah perjalanan.

"Reunifikasi negara!" teriak kerumunan saat rombongan Moon dan Kim melewati Istana Kumsusan, tempat peristirahatan terakhir kakek dan ayah Kim Jong-un.

Semenanjung Korea 'Bersatu'

Hal unik lain adalah Kim menyambut kedatangan Moon di bandara melalui pintu kedatangan domestik. Hal ini dianggap bisa diartikan bahwa perjalanan Moon ke Korut tidak dianggap sebagai lawatan ke luar negeri.

Dalam masing-masing konstitusi negara, Korsel dan Korut memang sama-sama mengklaim kedaulatan atas kawasan Semenanjung Korea.

Keduanya juga secara teknis menganggap masing-masing sebagai entitas ilegal sejak berdiri sebagai dua negara berbeda pada 70 tahun lalu.

Blusukan Hingga Propaganda, 5 Hal Unik KTT Moon-Kim Jong-unKim Jong-un menyambut kedatangan Moon Jae-in di bandara melalui pintu kedatangan domestik. (Pyeongyang Press Corps/Pool via Reuters)
Meski begitu, relasi kedua negara tidak pernah secara menyeluruh dianggap sebagai hubungan antara dua negara berbeda.

Selama ini, Seoul-Pyongyang selama ini mengatur mekanisme relasi keduanya melalui sebuah kementerian unifikasi, bukan melalui kementerian luar negeri.

Pada konteks ini, penerbangan antara kedua negara juga tidak dianggap sebagai perjalanan internasional.

Penyiaran KTT oleh Media

Seluruh saluran televisi utama Korea Selatan menyiarkan KTT inter-Korea hari ini secara langsung, mulai dari kepergiaan Moon di bandara Korsel hingga kedatangannya di Pyongyang.

Peliputan KTT juga diselingi komentar-komentar serta diskusi di studio sambil menunggu perkembangan selanjutnya dalam pertemuan.

Namun, media Korut tampaknya tidak seheboh Korsel. Media Korut yang berada di bawah kontrol ketat rezim bahkan tidak menyiarkan KTT secara langsung.

Mereka lebih memilih menayangkannya melalui rekaman-rekaman setelah pertemuan berlangsung.

Bahkan momen bersejarah ketika Kim Jong-un dan Moon berpelukan di bandara, saluran televisi utama Korut mempersiapkan kamera yang masih tertutup kertas.

Bendera Unifikasi

Bendera unifikasi Korea berkibar menyambut kedatangan Moon di bandara. Namun, bendera putih berisikan gambar wilayah Semenanjung Korea itu turut menyertakan Pulau Dokdo, daerah yang disengketakan Korsel dan Jepang.

Ketika bendera serupa digunakan pada Olimpiade Musim Dingin Korsel, Jepang dengan cepat memprotes Seoul. Korsel akhirnya mengeluarkan cetakan bendera baru dengan menghilangkan peta Pulau Dokdo.

Blusukan Hingga Propaganda, 5 Hal Unik KTT Moon-Kim Jong-unBendera unifikasi Korea berkibar menyambut kedatangan Moon di bandara. (Pyeongyang Press Corps/Pool via Reuters)
Namun, selama ini Korut dikenal sangat nasionalis, terus mencela penjajahan Jepang di Semenanjung Korea dan kekejaman masa perang pada Abad 20.

Pada akhir pekan ini, kantor berita KCNA bahkan merilis komentar yang mengutuk Tokyo sebagai "kurcaci politik."

Dalam artikel itu KCNA menyatakan Pyongyang "sangat memperhatikan Jepang yang terus menambah banyak kejahatan di masa lalu."

Korut mengatakan "Jepang harus membayar segala kejahatannya dengan mahal."

Peran Adik Kim Jong-un

Dalam beberapa waktu terakhir, peran adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, dianggap semakin besar lantaran kerap menemani sang kakak dalam berbagai acara kenegaraan penting.

Kim Yo-jong, yang disebut berusia sekitar 30 tahun, dianggap menjadi tangan kanan sekaligus penasihat terdekat Kim Jong-un.

Selain pernah diutus Kim Jong-un untuk mewakilinya di acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Korsel, Kim Yo-jong juga turut serta dalam KTT perdana inter-Korea pada April lalu.

[Gambas:Video CNN]

Dia juga diboyong Kim Jong-un untuk menemaninya ke Singapura saat bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Juni lalu.

Pada KTT perdana inter-Korea, Kim Yo-Jong berjalan di belakang kakaknya dan Moon sebelum akhirnya menghilang di tengah kerumunan pejabat lain.

Dikutip AFP, berdasarkan pantauan kamera, pagi ini Kim Yo-jong juga terlihat ikut bersama sang kakak menyambut kedatangan Moon dan istri di Bandara Pyongyang. (rds/has)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Blusukan Hingga Propaganda, 5 Hal Unik KTT Moon-Kim Jong-un : https://ift.tt/2D65PZr

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Blusukan Hingga Propaganda, 5 Hal Unik KTT Moon-Kim Jong-un"

Post a Comment

Powered by Blogger.