Perdana Menteri Tanzania, Kassim Majaliwa, memimpin langsung "pemakaman nasional" yang dihelat di Pulau Ukara, di mana kapal feri MV Nyerere itu ditemukan karam.
"Seluruh bangsa sangat berkabung," ujar Majaliwa saat peti-peti pertama dimasukkan ke dalam tanah.
Sementara itu, di sepanjang pesisir berbaris peti-peti berisi jasad yang belum teridentifikasi.
Salah satu warga, Aisha William, mengaku sengaja datang ke lokasi untuk mengambil jasad suaminya.
"Dia pergi pada Selasa siang, tapi tak pernah pulang. Saya tidak tahu bagaimana saya dapat membesarkan dua anak saya," katanya.
![]() |
"Saya kehilangan bos, teman, dan teman-teman sekolah saya," tutur Caleb.
Harapan untuk menemukan korban lainnya juga mulai pupus sejak pencarian dimulai tak lama setelah kapal tersebut terbalik pada Kamis pekan lalu.
Dari keseluruhan penumpang, hanya 41 orang yang berhasil selamat, diduga karena memiliki kemampuan berenang.
Kelebihan kapasitas
Menteri Transportasi Tanzania, Isack Kamwelwe, menduga kecelakaan ini terjadi karena kelebihan kapasitas kapal.
Menurut Kamwelwe, feri tersebut menampung 265 orang, sementara kapal itu didesain hanya untuk mengangkut sekitar seratus penumpang. Majaliwa pun memerintahkan penyelidikan mendalam terkait dugaan tersebut.
"Kami sudah menahan semua orang yang berwenang mengoperasikan dan mengawasi MV Nyerere. Interogasi sudah dimulai," ucap Kamwelwe, sebagaimana dikutip AFP.
Di Tanzania sendiri sangat jarang terjadi insiden kapal karam di danau. Jika ada, tingkat kematian biasanya tinggi karena persiapan pelampung yang kurang dan banyak warga tak dapat berenang.
Tragedi kapal karam mematikan di Tanzania terakhir terjadi pada 1966 lalu, ketika lebih dari 800 orang tewas di Danau Victoria saat MV Bukoba karam. (has)
Baca Kelanjutan Korban Kapal Karam 224 Jiwa, Tanzania Gelar Pemakaman Massal : https://ift.tt/2I6RtqFBagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Kapal Karam 224 Jiwa, Tanzania Gelar Pemakaman Massal"
Post a Comment