
Kelima WNI itu masing-masing bernama Rudi bin Salam (39) asal Buton, Salimuddin (46) asal Laimu, Adi bin Rahman (33) asal Buton, La Tatu (35) asal Lombowoou, dan La Janu (19) asal Seram, Wakatobi. Mereka bekerja sebagai nelayan di Labuan Negeri Sabah.
Konsuler Fungsi Imigrasi Konsulat Jenderal RI di Kinabalu, Latif Kapitan, membenarkan kabar tersebut.
Meski begitu, Latif belum bisa menjelaskan kronologi hilangnya kelima TKI tersebut. Dia juga belum bisa memastikan apakah kelimanya diculik oleh kelompok bersenjata yang kerap menyandera kapal-kapal di perairan tersebut, termasuk Abu Sayyaf."Memang ada informasi TKI yang hilang, tapi motifnya belum tahu," kata Latif melalui sambungan telepon seperti dilansir Antara.
Latif mengatakan Rudi dan kawan-kawan memiliki dokumen perjalan resmi sebagai pekerja imigran di Malaysia.
Laporan lainnya menyebutkan kelima WNI itu kabur membawa lari pukat, alat GPS (global position system), dan bahan bakar kapal.Meski begitu, Latif mengatakan belum bisa mengonfirmasi tuduhan tersebut karena informasinya masih simpang-siur.
Sementara itu, Konsuler Fungsi Perlindungan WNI KJRI Kinabalu, Rizal, meminta Antara untuk menghubungi Koordinator Satgas Perlindungan WNI Hadi Syarifuddin untuk informasi lebih lanjut.
Namun, hingga kini Hadi belum memberikan pernyataan perihal motif hilangnya kelima TKI tersebut.
Pada 11 September lalu, dua WNI juga dilaporkan hilang karena disandera di perairan Sabah. Dua WNI tersebut bernama Samsul Saguni dan Usman Yunus asal Sulawesi Barat.Keduanya bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I, saat diculik oleh sekelompok orang tak dikenal.
Kepolisian Sabah mengatakan kelompok yang mengaku menculik kedua WNI itu telah meminta tebusan Rp14,3 miliar kepada keluarga.
Baca Kelanjutan Lima WNI Dilaporkan Hilang saat Melaut di Sabah : https://ift.tt/2OfsxTCBagikan Berita Ini
0 Response to "Lima WNI Dilaporkan Hilang saat Melaut di Sabah"
Post a Comment