
Beberapa media termasuk The New York dan The Washington Post melaporkan bahwa Rosenstein sedang mempersiapkan diri untuk diberhentikan. Pasalnya, belum lama ini keluar publikasi tentang aksi Rosenstein yang membahas cara-cara untuk menyadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Tudingan ini diungkap oleh sumber yang dekat dengan memo yang ditulis oleh Wakil Direktur FBI Andrew McCabe--yang mendokumentasikan diskusi tersebut, dan pertama kali dipublikasikan oleh New York Times.
"Berita New York Times itu tidak akurat dan secara fakta salah. Saya tidak akan mengomentari lebih lanjut berita yang berdasar pada sumber anonim yang jelas-jelas bias terhadap Departemen [Kehakiman] untuk agenda pribadi mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Namun biar saya jelaskan: berdasar pada [pengalaman] saya berurusan dengan Presiden, tak ada dasarnya untuk mengajukan Amandemen ke-25."
Dua sumber CNN menyatakan bahwa Rosenstein datang ke Gedung Putih pada Jumat malam sekitar 1,5 jam untuk berkonsultasi dengan ajudan Trump dan dinasehati untuk merilis bantahan yang lebih keras.
"Saya tak pernah berupaya atau menyetujui merekam Presiden dan pernyataan bahwa saya pernah menganjurkan menjatuhkan Presiden adalah benar-benar salah," kata Rosenstein tak lama setelah pertemuan di Gedung Putih.
Sementara itu, dilaporkan oleh The Washington Post, Trump juga sedang mempertimbangkan apakah dia harus memecat Rosenstein. Namun orang-orang dekatnya menyarankan Trump untuk tidak membuat keputusan apa pun pada Jumat malam kemarin. (age/age) Baca Kelanjutan Pernah Ingin Sadap Trump, Pejabat AS akan Lepas Jabatan : https://ift.tt/2pziriq
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pernah Ingin Sadap Trump, Pejabat AS akan Lepas Jabatan"
Post a Comment