
Para penduduk menutup jendela-jendela dengan kayu dan menumpuk karung-karung berisi pasir sebagai upaya antisipasi Badai Florence yang diperkirakan akan menerjang pada Kamis (14/9).
Tower Seven, pemilik restoran Meksiko lokal, bahkan sudah menutup gerainya dan menggantung tanda untuk memperingatkan pengunjung agar waspada sejak Selasa (11/9).
"Kami belum melihat badai seperti ini sejak tahun 50an. Situasi kacau balau," kata pekerja konstruksi itu.
Tinggal di sekitar wilayah pedalaman, Jim sendiri belum meninggalkan kediamannya meski pemerintah sudah memerintahkan evakuasi.
"Saya akan pindah jika kecepatan angin mencapai 209 kilometer per jam karena rumah saya akan tersapu angin topan," katanya.
"Kami sudah tiga kali terkena banjir, tapi situasi ini akan berubah," kata Greg Cook yang tinggal bersama pasangannya.
"Para warga biasanya meremehkan ancaman badai dan menganggap bahwa badai akan bergerak ke arah utara. Sekarang semuanya mengantisipasi Badai Florence dan dampaknya akan buruk."
Para penduduk akan berpacu dengan waktu untuk mengungsi menuju kota Pelabuhan Wilmington saat jembatan penghubung diangkat pada Rabu mendatang (12/9).
Air dan aliran listrik akan dimatikan, tapi diperkirakan ini tidak menghambat pergerakan penduduk.
Meski demikian, masih ada sejumlah warga di North Carolina yang enggan meninggalkan wilayah itu.
"Tetangga kami berpikir dia akan aman di lantai pertama rumahnya. Kami memberikan generator kami untuk mereka, tapi saya rasa itu bukan pilihan yang bijak untuknya," kata Cook.
Kevin Goricki yang datang ke wilayah itu untuk berlibur juga mengaku tidak takut karena ia sudah pernah meghadapi Badai Irene dan berhasil selamat.
"Saya harus mengakui bahwa saya menyukai atmosfer di sekitar sini," katanya. (sab/has)
Baca Kelanjutan Warga AS Bersiap Hadapi Terjangan Badai Florence : https://ift.tt/2NDNw1VBagikan Berita Ini
0 Response to "Warga AS Bersiap Hadapi Terjangan Badai Florence"
Post a Comment