Seorang sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus ini mengatakan bahwa Mutreb sangat mengetahui rancangan operasi ini.
Mantan sekretaris pertama Kedutaan Besar Saudi di London tersebut dilaporkan menyandan jabatan kolonel dalam intelijen Saudi. Ia disebut memiliki hubungan dekat dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
"Dia pernah diperbantukan untuk brigade perlindungan elite di dalam Pasukan Pengaman Kerajaan sebagai pasukan keamanan personal [untuk pangeran]," ucap sumber tersebut kepada CNN.
Mutreb pun beberapa kali terlihat berdampingan dengan Mohammed dalam beberapa foto ketika sang putra mahkota sedang melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa segala operasi yang melibatkan orang dalam lingkaran Mohammed tak mungkin berjalan tanpa sepengetahuan putra mahkota itu.
Salah satu harian Turki mempublikasikan sejumlah foto Mutreb, salah satunya ketika ia sedang bersama 15 pria Saudi yang diyakini Turki terkait dengan kasus Khashoggi.
Dalam sejumlah foto yang didapatkan dari sumber keamanan Turki itu menunjukkan Mutreb sedang berada di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
Di hari yang sama, Khashoggi mendatangi konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus sejumlah dokumen keperluan pernikahannya. Sejak memasuki gedung konsulat, Khashoggi tak pernah keluar.
Pada empat foto yang dirilis, terlihat Mutreb tiba di gedung konsulat sekitar pukul 09.55 waktu setempat.
Foto kedua menunjukkan Mutreb berada di depan kediaman Konsul Jenderal Saudi di Istanbul, Mohammed al-Otaibi, sekitar pukul 16.53 waktu setempat.
Dalam foto lainnya, Mutreb terlihat sedang berada di Hotel Movenpick, diduga saat sedang check-out. Ia memesan hotel hingga 5 Oktober, tapi langsung check-out pada 2 Oktober.
Pada foto keempat, Mutreb terlihat tiba di Bandara Ataturk, Istanbul, sekitar pukul 17.58, beberapa saat sebelum pesawatnya lepas landas menuju Riyadh via Kairo.
Salinan paspor
Pejabat Turki juga memberikan CNN salinan paspor tujuh pria dari 15 pria yang dicurigai memiliki andil dalam kasus Khashoggi.
Salah satu paspor tersebut adalah milik Salah Muhammad al-Tubaiqi, dengan tulisan di paspor Salah Mohammed a Tubaigy. Nama tersebut terdaftar sebagai kepala obat-obatan forensi di Kementerian Dalam Negeri Saudi.
Tubaiqi dikenal sebagai penemu klinik berjalan untuk menjalankan autopsi hanya dalam tujuh menit. Ia menggagas klinik tersebut agar petugas dapat melakukan tes forensik dan membedah langsung jasad di lokasi kejadian.
Ia pernah menghabiskan waktu tiga bulan untuk belajar di Victorian Institute of Forensic Medicine (VIFM) di Australia, terhitung mulai Juni 2015.
Juru bicara VIFM, Deb Withers, mengatakan kepada CNN bahwa Tubaiqi belajar sebagai ahli patologi forensik dan dibiayai langsung oleh pemerintah Saudi.
Kini, aparat Turki masih terus melakukan penyelidikan. Mereka sudah beberapa kali memeriksa gedung konsulat juga kediaman konsul jenderal Saudi di Istanbul.
Beberapa sumber keamanan Turki mengatakan kepada media lokal bahwa aparat menduga Khashoggi tewas dimutilasi saat diinterogasi di konsulat. (has)
Baca Kelanjutan Intelijen Saudi Disebut Berperan Penting pada Kasus Khashoggi : https://ift.tt/2PBLjBHBagikan Berita Ini
0 Response to "Intelijen Saudi Disebut Berperan Penting pada Kasus Khashoggi"
Post a Comment