"Ini semua akibat globalisasi. Semua bermula dari kejadian-kejadian tragis di beberapa sekolah Amerika Serikat. Anak muda dengan jiwa tak stabil menciptakan pahlawan yang salah untuk diri sendiri," ujar Putin, Kamis (18/10).
Melihat gejala ini, Putin menganggap respons dunia tak bisa merespons dengan baik perubahan kondisi akibat globalisasi.
"Kita tidak menciptakan konten yang penting, menarik, dan berguna bagi anak-anak muda," ucap Putin, sebagaimana dikutip Reuters.
Ia kemudian melepaskan tembakan secara membabi buta hingga menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai puluhan lainnya.
Pelaku kemudian dilaporkan bunuh diri setelah menaruh bom di kantin kampus. Aparat keamanan juga menembukan bahan peledak lainnya di antara barang bawaan pelaku.
Di ruas-ruas jalan sekitar kampus, para pendeta ortodoks memimpin doa dan ibadah pelipur duka, menenangkan para kerabat korban.
"Di mana para penjaga kampus? Di mana orang-orang yang biasanya berjaga? Mengapa anak-anak itu dibiarkan mati tertembak sia-sia?" kata seorang perempuan di dalam kerumunan itu sambil menangis.
"Di lapangan, dia memang beraksi sendiri, itu memang sudah diketahui. Namun, menurut saya dan beberapa rekan saya, dia tak mungkin melakukan segala persiapan sendiri," tuturnya.
Wakil Badan Keamanan Federal Rusia (FSB), Segei Smirnov, pun mengatakan bahwa aparat harus meningkatkan pengawasan di internet untuk mencegah hal serupa terulang kembali.
"Bagi kaum profesional seperti kami, sudah diketahui sejak lama bahwa dunia maya harus diawasi oleh otoritas terkait. Tanpa pengawasan, tak mungkin menjamin pemeriksaan keamanan informasi dan memerangi ancaman terorisme modern tepat waktu," katanya. (has)
Baca Kelanjutan Penembakan Massal di Kampus Rusia, Putin Salahkan Globalisasi : https://ift.tt/2AjNwwJBagikan Berita Ini
0 Response to "Penembakan Massal di Kampus Rusia, Putin Salahkan Globalisasi"
Post a Comment