
"Kami tidak akan meninggalkan pilihan jihad kami dan akan terus berjuang mempertahankan revolusi kami yang diberkari," demikian pernyataan Hayat Tahrir al-Sham, kelompok aliansi pimpinan mantan afoliasi Al Qaidah di Suriah.
"Namun di saat bersamaan, kami waspada atas kecurangan para pengokupasi Rusia," tulis Hayat Tahrir al-Sham sebagaimana dikutip AFP.
Kesepatakan pembentukan zona penyangga ini disepakati Rusia dan Turki untuk mencegah pertempuran meluas ke daerah di luar Idlib.
Zona di sekitar Idlib itu akan diawasi oleh pasukan Turki dan militer Rusia. Semua kelompok radikal harus meninggalkan kawasan itu dan menyerahkan senjata berat mereka pada 15 Oktober.
Kepala lembaga pengamat Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, mengatakan bahwa penolakan HTS ini justru dapat memberikan alasan bagi Rusia untuk melakukan operasi militer.
"Penolakan jihadis ini memberikan alasan bagi rezim dan Rusia untuk melakukan operasi militer setidaknya di dalam zona demiliterisasi tersebut," katanya. (has)
Baca Kelanjutan Jatuh Tempo, Pemberontak Tolak Keluar Zona Penyangga Idlib : https://ift.tt/2RPsmNqBagikan Berita Ini
0 Response to "Jatuh Tempo, Pemberontak Tolak Keluar Zona Penyangga Idlib"
Post a Comment