Search

Tunangan Wartawan Saudi yang Hilang Minta Pertolongan Trump

Jakarta, CNN Indonesia -- Tunangan Jamal Khashoggi, wartawan asal Arab Saudi yang hilang di Turki, meminta pertolongan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump.

Ia berharap kepala negara itu bisa membantu penyelidikan dan pencarian wartawan Arab Saudi berkewarganegaraan AS yang hilang itu.

Dalam kolomnya di The Washington Post, Hatice Cengiz mengaku prihatin dan khawatir terkait nasib Khashoggi yang hingga masih belum diketahui keberadaannya.

Wartawan pengkiritik putra mahkota Raja Salman itu hilang setelah memasuki kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pekan lalu.

"Khashoggi tetap masuk ke kantor konsulat Saudi di Istanbul meskipun dia khawatir bahwa dirinya dalam bahaya," kata Cengiz dalam artikelnya, Selasa (9/10).

Meski begitu, Cengiz mengatakan tuangannya merasa tak memiliki kesalahan di Saudi. Khashoggi juga tidak sedang dalam pengejaran penangkapan otoritas Saudi.

"Dengan kata lain, dia (Khashoggi) tidak keberatan masuk ke kantor konsulat Saudi di Istanbul karena dia percaya tidak akan terjadi sesuatu yang buruk padanya di tanah Turki," ucap Cengiz.

"Ini akan menjadi pelanggaran hukum internasional, jika mereka membahayakan, menangkap, atau menahan seseorang di sebuah kantor diplomatik," katanya menambahkan.

Khashoggi merupakan salah satu kolumnis The Washington Post. Sebelum berkiprah di media, dia merupakan mantan penasihat pemerintah Saudi yang kabur ke Amerika Serikat untuk menghindari kemungkinan ditahan otoritas Saudi.

Khashoggi mengaku otoritas Saudi memblokir akun Twitter-nya sebelum dia meninggalkan negaranya itu.

Selama berkiprah sebagai wartawan, Khashoggi kerap menulis kritik terhadap pemerintahan Saudi, tertutama kebijakan-kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dia juga kerap menentang intervensi Saudi selama ini dalam perang sipil di Yaman.

Presiden Turki Tayyip Erdogan sempat menyerukan agar konsulat Arab Saudi memperbolehkan pihak berwajib untuk melakukan penyidikan di kantornya terkait hilangnya kontributor The Washington Post (REUTERS/Stoyan Nenov)
"Meski insiden ini bisa berpotensi memicu krisis politik antara Arab Saudi dan Turki, mari kita jangan lupakan aspek kemanusiaan terkait apa yang telah terjadi," kata Cengiz.

"Jamal adalah orang yang sangat berarti, seorang pemikir teladan dan seorang yang berani berjuang untuk prinsip-prinsipnya. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa hidup jika ia diculik atau bahkan dibunuh di Turki," jelasnya seperti dikutip CNN.

Hilangnya Khashoggi berawal ketika dia bersama Cengiz mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa (2/10) lalu. Cengiz mengatakan Khashoggi mendatangi konsulat untuk mengurus berkas-berkas yang diperlukan agar bisa menikahinya.

Meski begitu, menurut penuturan Cengiz, dirinya tak ikut masuk ke gedung konsulat. Setelah berjam-jam menunggu di luar, Cengiz mengaku tak pernah melihat sang tunangannya keluar gedung tersebut hingga kansulat tutup.

Pada Senin kemarin, Trump buka suara mengenai insiden Khashoggi. Dia mengaku "tak suka mendengar berita itu dan berharap akan segera selesai."

"Saat ini, tidak ada yang tahu soal apapun dalam masalah ini. Ada beberapa cerita buruk tentang ini, dan saya tidak suka," kata Trump.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mendesak Saudi untuk membuka rekaman CCTV di seluruh kompleks konsulat untuk membantu penyelidikan. Senator AS juga mengancam bahwa hubungan AS dan Arab Saudi bisa retak jika wartawan itu memang hilang di konsulat. (rds/eks)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Tunangan Wartawan Saudi yang Hilang Minta Pertolongan Trump : https://ift.tt/2pIMaFy

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Tunangan Wartawan Saudi yang Hilang Minta Pertolongan Trump"

Post a Comment

Powered by Blogger.