CIA Sebut Putra Mahkota Saudi Ingin Khashoggi Dibungkam

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dikabarkan sempat menyadap percakapan antara Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman dengan saudaranya soal mendiang Jamal Khashoggi. Dalam rekaman itu konon Pangeran Muhammad meminta supaya jurnalis yang kerap mengkritik pemerintah Arab Saudi itu segera 'dibungkam'.

Laporan itu muncul di dalam kolom surat kabar Turki, Hurriyet, yang ditulis oleh Abdulkadir Selvi. Dia menyatakan Direktur CIA, Gina Haspel sudah memberitahu pejabat bidang keamanan negara itu kalau mereka mempunyai rekaman yang berisi permintaan Pangeran Muhammad yang hendak menyingkirkan Khashoggi.

"Di dalam rekaman itu disebutkan putra mahkota memberi perintah supaya Jamal Khashoggi dibungkam secepatnya," tulis Selvi, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (22/11).

Rekaman percapakan, menurut Selvi, diberikan ketika Haspel berkunjung ke Turki. Dalam rekaman itu dikabarkan kalau Pangeran Muhammad sedang berbincang dengan saudaranya yang menjadi Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat. Namun, pemerintah Turki menyatakan belum mengetahui perihal rekaman itu.

Sedangkan pemerintah Arab Saudi menyatakan Pangeran Muhammad sama sekali tidak mengetahui soal Khashoggi, sebelum dia dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

Meski sempat menampik, Saudi akhirnya mengakui bahwa koresponden The Washington Post itu tewas di dalam gedung konsulatnya. Namun, Riyadh menegaskan kerajaan tidak terlibat konspirasi pembunuhan tersebut.

Saudi menuturkan operasi itu dilakukan oleh sejumlah pejabat intelijen di luar kewenangan mereka. Negara kerajaan itu sejauh ini telah menahan 21 tersangka. Lima di antaranya dijerat dengan hukuman mati. (ayp/ayp)

Let's block ads! (Why?)