Meski berdampingan, AFP melaporkan bahwa suasana di barisan depan tempat duduk katedral itu terlihat canggung.
Kecanggungan pertama kali terasa ketika Presiden Donald Trump tiba di katedral bersama istrinya, Melania, menyusul empat mantan presiden yang sudah lebih dulu duduk di barisan depan.
Setelah melepas mantelnya, Trump langsung duduk di samping Melania, lantas menjabat tangan Obama dan istrinya.
Di sebelah Michelle, Bill Clinton sudah tersenyum dan melihat ke arah Trump, tapi sang presiden langsung kembali ke posisi duduk semula dan menghadap ke altar.
Di sebelahnya, Presiden Jimmy Carter bersama istrinya hanya melihat Trump dan langsung mengobrol sejenak ketika mengetahui sang presiden sudah mengarahkan pandangannya ke depan.
Situasi berubah ketika putra George HW Bush sekaligus mantan presiden AS, George W Bush, tiba di katedral.
![]() |
Bush kemudian duduk bersama keluarganya di baris depan, sejajar dengan para presiden lainnya.
Suasana mulai cair ketika George W Bush menyampaikan pidato perpisahannya bagi sang ayah yang meninggal dunia pada Jumat lalu di usia 94 tahun.
Menyelipkan gurauan, George W Bush berhasil menyunggingkan senyum pada wajah para presiden.
Namun di akhir pidato, suara George bergetar. Ia pun meneteskan air mata saat menyampaikan salam perpisahan.
"Melalui air mata kami, kami ingin bersyukur atas berkat karena dapat mencintai dan mengenalmu, pria yang hebat dan mulia. Ayah terbaik bagi putra dan putri kami," ucap George W Bush menahan tangis.
Meski demikian, ia mengaku senang mengetahui ayahnya akan dikuburkan di samping ibunya, Barbara, dan adiknya, Robin, yang meninggal akibat leukimia saat masih berusia tiga tahun.
"Dalam duka, kami tetap tersenyum mengetahui bahwa ayah memeluk Robin dan memegang tangan ibu lagi," tutur George W Bush. (has)
Baca Kelanjutan Empat Presiden AS Duduk Berdampingan untuk George HW Bush : https://ift.tt/2EcNLN2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Empat Presiden AS Duduk Berdampingan untuk George HW Bush"
Post a Comment