
Juru bicara Patroli Perbatasan AS, Theron Francisco, mengatakan bahwa sebanyak 31 orang ditangkap karena melewati area yang sudah dibatasi, sedangkan satu orang ditahan lantaran menyerang pihak keamanan.
"Sebagai anggota Quaker yang percaya pada kemanusiaan bersama, kami menyerukan kepada AS agar menghormati hak-hak migran," tutur Joyce Ajlouny, sekretaris umum kelompok Quaker, komite American Friends Service yang mengorganisir protes tersebut.
Selain itu, mereka juga menuntut AS menyambut rombongan imigran yang tiba di Tijuana, Meksiko, pada November lalu.
"Aksi 'Cinta Tak Mengenal Batasan' adalah panggilan moral untuk keadilan para migran. Sayangnya pihak berwenang AS tidak setuju," tuturnya.
Ribuan migran di Tijuana harus berdesak-desakan di dalam tempat penampungan yang padat. Mereka bermigrasi dari Amerika Tengah untuk melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan.
Untuk mengklaim suaka di perbatasan AS, rombongan imigran itu harus menunggu beberapa minggu, bahkan hingga berbulan-bulan.
Sebagian imigran lantas menggelar aksi protes pada 25 November lalu. Agen Patroli Perbatasan AS terpaksa menembakkan gas air mata karena rombongan imigran itu melemparkan batu ke arah pihak berwajib. (fey/has)
Baca Kelanjutan Protes Desak Penerimaan Imigran, 32 Pemimpin Agama AS Ditahan : https://ift.tt/2SFpkuNBagikan Berita Ini
0 Response to "Protes Desak Penerimaan Imigran, 32 Pemimpin Agama AS Ditahan"
Post a Comment