
Kementerian Luar Negeri AS sejauh ini hanya mengeluarkan instruksi pemulangan bagi staf kedutaan non-darurat dan anggota keluarga mereka di negara Amerika Selatan itu.
"Kemlu AS mengamanatkan kepergian diplomat non-darurat dan anggota keluarganya berdasarkan penilaian terkini terkait situasi keamanan di Venezuela," ucap seorang juru bicara kementerian tersebut pada Kamis (24/1).
Di tengah krisis politik terparah melanda Venezuela, Washington juga mengatakan warga Amerika "harus mempertimbangkan dengan kuat" sebelum meninggalkan Venezuela.
Pernyataan itu dikeluarkan Washington menyusul langkah Maduro yang mengusir diplomat AS dari negaranya di tengah kisruh penggulingan kekuasaannya.
Setelah AS mengakui Presiden Majelis Nasional Juan Guaido, rival Maduro, sebagai pemimpin interim Venezuela, pemimpin sosialis berusia 56 tahun itu memutus relasi dengan Gedung Putih.
Selain memerintahkan diplomat AS angkat kaki dalam 72 jam dari Venezuela, Maduro juga menutup kedutaan besarnya di Washington.
Dalam kesempatan berbeda, Menlu AS Mike Pompeo menegaskan Maduro, yang masih diagungkan sebagian angkatan militer Venezuela sebagai pemimpin sah, tetap memikul tanggung jawab atas keselamatan para diplomatnya.
Meski begitu, sejauh ini Kemlu AS tak menjelaskan jumlah diplomat yang bertugas di negara Amerika Latin tersebut.
"Tidak ada prioritas yang lebih tinggi bagi Kemlu AS selain menjaga seluruh diplomat kami aman dan terjamin. Kami telah menjelaskan ini kepada rezim Maduro bahwa kami berharap mereka (diplomat AS) tetap aman," kata Pompeo.
"Apa yang ingin kami pastikan adalah bahwa mantan Presiden Maduro tahu bahwa ia tidak memiliki hak untuk membuat keputusan tentang apakah kami tetap ada di negaranya atau tidak." setelah memutuskan hubungan diplomatik. (rds/has)
Baca Kelanjutan Diusir Maduro, AS Tolak Pulangkan Diplomat dari Venezuela : http://bit.ly/2Weuf8FBagikan Berita Ini
0 Response to "Diusir Maduro, AS Tolak Pulangkan Diplomat dari Venezuela"
Post a Comment