
Dua wartawan Kolombia dan seorang dari Spanyol bekerja untuk kantor berita Efe asal Negeri Matador. Kepala biro Efe di Kolombia, Nelida Fernandez, mengatakan ketiganya sengaja dikirim ke Venezuela untuk meliput krisis politik dan ekonomi yang semakin pelik.
Sementara itu, dua wartawan Perancis bekerja untuk program televisi Quotidien dan ditahan sejak Selasa (29/1) lalu. Selain kelima jurnalis tersebut, dua wartawan televisi asal Chili telah lebih dulu ditahan dan dideportasi.
Ampuero menuturkan mereka ditahan selama 14 jam sebelum diusir dari Venezuela.
"Inilah yang dilakukan kediktatoran. Menginjak kebebasan pers," ucap Ampuero melalui Twitternya, seperti dikutip AFP pada Kamis (31/1).
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah wartawan asing ditahan dan diusir dari Venezuela. Rezim pemerintah setempat beralasan pengusiran dilakukan karena para jurnalis itu tak memiliki izin pers.
Krisis politik Venezuela semakin pelik terutama setelah Presiden Majelis Nasional, Juan Guaido, mendeklarasikan diri sebagai pemimpin interim negara di Amerika Selatan itu dan menantang rezim Maduro.
Guaido juga telah meminta militer membelot dari rezim pesaingnya dengan imbalan amnesti.
Kemelut semakin rumit saat sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat mengakui kepemimpinan politikus berusia 35 tahun itu. Di sisi lain, Rusia yang menjadi sekutu rezim terus mendukung Maduro. (rds/ayp)
Baca Kelanjutan Venezuela Tahan Lima Wartawan Asing Peliput Krisis Politik : http://bit.ly/2GdVPO2Bagikan Berita Ini
0 Response to "Venezuela Tahan Lima Wartawan Asing Peliput Krisis Politik"
Post a Comment