
Seperti dilansir The Guardian, Rabu (20/2), meski menolak permohonan suaka, Australia sampai saat ini Umar masih mendekam di lembaga pemasyarakatan dengan tingkat keamanan tinggi, Villawood, di pinggiran Kota Sydney. Penyebabnya adalah Negeri Kanguru tidak bisa memulangkan mantan anggota pasukan khusus Malaysia itu karena masih menghadapi ancaman hukuman mati.
Umar kabur ke Australia ketika masih bebas selagi menunggu proses banding putusan pengadilan.
Menurut pengakuannya dalam wawancara khusus dengan The Guardian pada 2018 lalu, Umar menyatakan dia tidak ikut membunuh Altantuya. Dia cuma mengatakan membantu menculik perempuan itu. Namun, ketika diminta mengungkap siapa yang memerintahkan menghabisi Altantuya dan juga motif pembunuhan, Umar enggan membeberkannya.
Tahun lalu pemerintah Malaysia menyatakan bakal menghentikan hukuman mati dan seluruh vonis yang belum dilaksanakan.
Pembunuhan itu terjadi pada masa pemerintahan Najib Razak. Saat itu, Altantuya dipekerjakan sebagai penerjemah oleh orang dekat Najib, Razak Baginda. Keduanya juga merupakan pasangan kekasih.
Altantuya disebut mengetahui perihal dugaan penggelembungan harga dalam kontrak pembelian dua kapal selam dari Prancis untuk Angkatan Laut Malaysia. Sebab, dia terlibat dalam proses perundingan. Setelah kontrak itu selesai, Altantuya yang ketika itu sedang hamil diculik ketika keluar dari rumah Razak dan dibawa ke pinggiran Kuala Lumpur.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Eks Ajudan Najib Siap Bongkar Kasus Altantuya Asal Diampuni"
Post a Comment