
Mulanya rencana Muhammadiyah membuka cabang Uhamka di Pagoh, Johor didukung oleh Menteri Pendidikan Malaysia, Mazlee Malik. Hanya saja Ismail menyatakan ada beberapa hal yang membuat dia tidak sepakat terkait pembukaan kampus itu.
Alasan kedua Ismail menolak pendirian kampus Muhammadiyah di Johor adalah perihal paham ke-Islaman Muhammadiyah yang dia anggap tidak sesuai.
"Paham ini (Muhammadiyah) bertentangan dengan fatwa-fatwa negara bagian Johor. Akan terjadi kebingungan dan perbedaan pendapat di kalangan masyarakat dan membuat perselisihan di antara umat Islam di Johor," ujar Ismail.
Menurut undang-undang dasar Negeri Jiran, masalah soal agama Islam, tanah, dan air diurus oleh masing-masing negara bagian dan pemimpinnya tanpa campur tangan pemerintah pusat.
Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar kedua di Indonesia. Di bidang pendidikan, mereka mempunyai 45 universitas, akademi, politeknik, sekolah, serta taman kanak-kanak.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pangeran Johor Tolak Pembukaan Kampus Muhammadiyah"
Post a Comment