
"Sekarang, yang saya inginkan hanya pulang ke rumah di Inggris," ujar Shamima Begum, kepada The Times, sebagaimana dikutip The Straits Times, Rabu (13/2).
Begum melakukan perjalanan ke Suriah pada Februari 2015 bersama Kadiza Sultana dan Amira Abase, teman sesama siswa di Akademi Bethnal Green, London Timur.
Dia langsung menikah dengan salah seorang berkewarganegaraan Belanda, sementara teman-temannya menikah dengan pria dari Amerika, Australia, dan Bosnia. Ketiga gadis itu lantas ditempatkan di "rumah untuk perempuan".
Berbicara dari kamp Al Hol, di timur laut Suriah, Begum yang sedang hamil besar mengatakan dia melarikan diri dari pertempuran di Baghouz, di mana ISIS memperjuangkan pertahanan terakhir mereka di wilayah tersebut.
"Tetapi saya juga takut kalau anak yang akan saya lahirkan mati seperti anak-anak saya yang lain. Jadi saya melarikan diri dari kekhalifahan."
Begum mengatakan bahwa teman-temannya, yang suaminya telah meninggal, memutuskan untuk tetap tinggal di Baghouz.
"Itu pilihan mereka sendiri sebagai wanita untuk tetap tinggal disana," katanya. (syf/has)
Baca Kelanjutan Remaja Inggris yang Masuk ISIS di Suriah Mengaku Ingin Pulang : http://bit.ly/2X2k1ZnBagikan Berita Ini
0 Response to "Remaja Inggris yang Masuk ISIS di Suriah Mengaku Ingin Pulang"
Post a Comment