"Tidak ada komunikasi dengan Beira. Rumah-rumah dan pohon-pohon hancur. Tiang-tiang juga runtuh," ujar seorang pejabat di National Institute of Disaster Management (NIDM), melansir AFP.
Pihak berwenang juga terpaksa menutup Bandara Internasional Beira setelah menara pengatur lalu lintas udara, sistem navigasi, dan landasan pacu rusak akibat badai.
"Landasan pacu penuh dengan rintangan dan membuat beberapa pesawat yang diparkir rusak," kata dia.
Pada Rabu (13/3) malam waktu setempat, maskapai penerbangan LAM membatalkan semua penerbangan menuju Beira dan Quelimane.
Selain itu, beberapa provinsi seperti Manica, Sofala, dan beberapa daerah di Inhambane, tak tersambung dengan listrik.
Tak ada konfirmasi soal korban tewas. Namun, stasiun televisi lokal STV melaporkan seorang anak di Provinsi Manica tewas akibat tertimpa atap yang jatuh.
"Badai ini tidak berpotensi tsunami, hanya saja Beira dan Chinde menjadi daerah paling terdampak," ujar dia.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa hujan lebat yang turun sepanjang pekan ini merenggut 66 nyawa, melukai 111 orang, dan membuat sebanyak 17 ribu warga mengungsi.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan telah memperingatkan bahwa Badai Idai dapat mengembuskan angin hingga 190 km/jam.
Setidaknya 126 orang tewas akibat hujan deras yang melanda beberapa daerah di Mozambik, Malawi, dan Afrika Selatan selama sepekan terakhir.
Mozambik dan Malawi diketahui merupakan dua negara termiskin di dunia yang rawan banjir mematikan selama musim penghujan.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
Baca Kelanjutan Badai Idai yang Menyerang Mozambik Lumpuhkan Kota Beira : https://ift.tt/2Ho9qmWBagikan Berita Ini
0 Response to "Badai Idai yang Menyerang Mozambik Lumpuhkan Kota Beira"
Post a Comment