"Dua WNI terluka. Ayah anak yang terluka saat ini dirawat Christchurch Hosptial. Ayahnya di ICU, kritis, anaknya di ruang biasa," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Arrmanatha, kedua WNI itu baru saja pindah ke Christchurch beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan bahwa enam WNI berada di Masjid Al Noor saat pelaku penembakan menjalankan aksinya di tempat ibadah tersebut.
Dia bersama dua rekannya yang juga WNI mengaku berhasil kabur dan bersembunyi di sebuah rumah warga di dekat lokasi kejadian.
"Mahasiswa itu menelepon. Dia mengabarkan bahwa dia melihat ada tiga WNI lain yang masih salat di masjid, tapi tidak tahu keadaannya sekarang," kata Tantowi.
Tantowi menyatakan KBRI terus berupaya memantau perkembangan terkini terkait situasi dan kondisi di lokasi kejadian.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, sebanyak 331 WNI tinggal di Christchurch, 134 orang di antaranya merupakan mahasiswa.
Di Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan Indonesia mengecam keras penembakan tersebut. Melalui pernyataan, Retno juga mengungkapkan duka cita kepada seluruh korban dan keluarga korban.
Selain di Masjid Al Noor, penembakan juga terjadi di masjid di Linwood Avenue. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan 40 orang tewas dalam dua penembakan ini.
"Kami meyakini bahwa 40 orang tewas dalam insiden kekerasan ekstremisme ini. Jelas bahwa insiden ini hanya bisa digambarkan sebagai serangan terorisme," kata Ardern dalam jumpa pers di Wellington. (rds/has)
Baca Kelanjutan Dua WNI Terluka dalam Penembakan di Masjid Selandia Baru : https://ift.tt/2UE436aBagikan Berita Ini
0 Response to "Dua WNI Terluka dalam Penembakan di Masjid Selandia Baru"
Post a Comment