"Dari enam WNI yang diketahui berada di Masjid Al-Noor, lima orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat. Sementara satu orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya," kata Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.
Melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Tantowi melaporkan bahwa per pukul 23.30 waktu lokal, total delapan WNI berada di dua lokasi kejadian penembakan.
Tantowi menuturkan dua WNI lainnya berada di Masjid Linwood, lokasi penembakan kedua. Kedua WNI itu merupakan seorang ayah dan anak yang ikut tertembak.
"Sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil," kata Tantowi.
Secara terpisah, istri Zulfirmansyah, Alta Marie Sacra, mengatakan bahwa suaminya mengalami luka tembakan di sejumlah area tubuh. Paru-parunya juga dikabarkan bocor akibat tembakan.
"Saya masih belum bertemu dia (suami) karena masih di ruang operasi. Sementara itu, saya sudah bertemu anak laki-laki saya. Dia mengalami luka tembakan pada kaki dan punggungnya," tutur Alta dalam unggahannya di Facebook.
Saat penembakan terjadi, Zulfirman dan anaknya sedang beribadah di dalam masjid di Linwood. Anaknya juga mengalami luka, tapi sudah dapat bertemu dengan Alta.
Hingga kini, kepolisian Selandia Baru melaporkan 49 orang tewas dalam insiden tersebut. Sebanyak 41 orang meninggal di Masjid Al-Noor, 7 orang meninggal di Masjid Linwood, dan seorang meninggal di RS Christchurch Public Hospital.
"Pihak Kepolisian Selandia Baru telah menetapkan seorang tersangka penembakan hari ini dan akan segera dituntut ke pengadilan," tutur Tantowi.
Tantowi menegaskan KBRI Wellington terus memonitor keadaan di lokasi kejadian, termasuk kondisi di bandara Christchurch, dalam rangka pengiriman bantuan dan tim konsuler ke Christchurch. (rds/has)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Satu WNI di Lokasi Teror Masjid Selandia Baru Belum Ditemukan"
Post a Comment