
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (12/3), rekan-rekan mendiang Yared di lembaga Asosiasi Pilot Ethiopia memberikan penghormatan terakhir tak lama setelah kecelakaan maut itu terjadi.
Salah satu sejawatnya mengenang kembali masa-masa ketika mereka baru lulus sekolah pilot. Dia mengatakan sempat beberapa kali terbang bersama Yared dan bahkan sempat tinggal dalam satu indekos.
Rekan pilot lainnya menyatakan sudah berjanji akan bersama-sama menyaksikan pertandingan antara Arsenal dan Manchester bersama Yared. Namun, harapan itu pupus karena tragedi itu.
"Itu adalah pesawat baru tanpa masalah teknis, dan diterbangkan leh pilot senior," kata Tewolde.
Salah satu rekan mendiang Yared, Estifanos Mulugeta, mengatakan temannya itu memang senang ketika ditugaskan terbang ke Nairobi, Kenya. Sebab, orang tua Yared menetap di sana.
Pesawat Boeing 737-8 MAX milik Ethiopian Airlines jatuh di sebuah tanah kosong di dekat Desa Tulu Fara, Kota Bishoftu, tak jauh dari di ibu kota Addis Ababa. Burung besi itu dalam perjalanan menuju Nairobi, Kenya. Sebanyak 157 penumpang sekaligus awak dipastikan meninggal.
Tipe pesawat yang jatuh di Ethiopia sama dengan yang disewa oleh maskapai Lion Air dengan kode penerbangan PK-LQP. Pesawat yang disewa Lion Air itu jatuh di perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 silam.
Tercatat sebanyak 32 korban berkewarganegaraan Kenya, 18 Kanada, sembilan Etiopia, delapan Italia, delapan China, delapan Amerika Serikat, tujuh Inggris, tujuh Perancis, enam Mesir, lima Belanda, empat India, empat Slovakia, tiga Austria, tiga Swedia, tiga Rusia, dua Maroko, dua Spanyol, dua Polandia, dan dua Israel.
Sementara masing-masing satu korban berasal dari Indonesia, Belgia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda, dan Yaman.
Menurut data dari situs FlightRadar24, kecepatan saat pesawat itu menanjak tidak stabil. Kecelakaan ini kembali membuat Boeing sebagai pembuat disorot. (ayp)
Baca Kelanjutan Tragedi Ethiopian Airlines dan Janji Sang Pilot yang Pupus : https://ift.tt/2O2oW8UBagikan Berita Ini
0 Response to "Tragedi Ethiopian Airlines dan Janji Sang Pilot yang Pupus"
Post a Comment