
"Sejumlah pejabat tinggi intelijen sengaja menyembunyikan informasi itu. Informasi itu tersedia, tetapi pejabat keamanan tidak bersikap serius," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara, Lakshman Kiriella, seperti dilansri Reuters, Rabu (24/4).
Menurut Kiriella, laporan ancaman serangan teror di sejumlah gereja dan hotel diterima dari intelijen India pada 4 April. Tiga hari kemudian Presiden Maithripala Sirisena menggelar rapat Dewan Keamanan karena dia bertanggung jawab dalam bidang itu.
Sayangnya, kata Kiriella, informasi itu justru tidak disebarkan ke pejabat lain. Padahal, dilaporkan informasi itu menyebar di antara aparat keamanan pada 11 April, tetapi tidak disikapi serius.
"Seseorang sengaja mengendalikan informasi ini. Dewan Keamanan sudah bermain politik. Ini harus diusut," kata Kiriella.
Terpisah, mantan panglima angkatan bersenjata sekaligus Menteri Pembangunan Daerah, Sarath Fonseka, menyatakan serangan teror itu diduga sudah direncanakan sejak tujuh sampai delapan tahun lalu.
Di sisi lain, Sirisena menyatakan bakal merombak habis pimpinan angkatan bersenjata di negara itu usai serangan teror bom beruntun pada Hari Paskah lalu. Tidak hanya itu, dia juga akan mencopot sejumlah pejabat kepolisian dan intelijen.
Diduga hal ini adalah buntut dari perseteruan politik antara Sirisena dan Wickremesinghe sejak 2018. Saat itu Sirisena mengklaim Wickremesinghe bersekongkol untuk membunuhnya. Dia lantas mengangkat mantan pesaingnya di pemilu, Mahinda Rajapaksa, sebagai PM.
Akan tetapi, menurut oposisi, Sirisena mencopot Wickremesinghe karena menentang kebijakan ekonomi dan hendak mengusut dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Sirisena dalam perang sipil yang berakhir pada 2009 silam. Saat itu pemerintah menghadapi perlawanan pemberontak Macan Tamil.
Pemerintah Sri Lanka menuduh kelompok radikal setempat, Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) sebagai pelaku serangan bom. Namun, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim mereka bertanggung jawab atas aksi teror itu.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Peringatan Aksi Teror Sri Lanka Diduga Sengaja Disembunyikan"
Post a Comment