Jaksa AS, Nick Hanna, mengatakan bahwa veteran bernama Mark Steven Domingo tersebut ditahan pada Jumat lalu karena kedapatan merencanakan meledakkan bom buatan saat demonstrasi nasionalis di Long Beach akhir pekan lalu.
Domingo sempat mempertimbangkan penyerangan ke beberapa target, termasuk komunitas Yahudi, gereja, hingga petugas kepolisian. Namun akhirnya, ia memutuskan untuk meledakkan bom di demonstrasi di Long Beach.
"Investigasi ini secara sukses menggagalkan ancaman oleh tentara tempur terlatih yang berulang kali menyatakan ingin menewaskan banyak orang," ujar Hanna sebagaimana dikutip AFP.
Sebelumnya, Domingo juga pernah menuliskan di salah satu grup perbincangan jejaring sosial mengenai penembakan massal di Las Vegas yang menewaskan 58 orang pada 2017 lalu.
"Amerika butuh peristiwa seperti di Vegas lagi. Itu akan memberikan rasa teror yang mereka terbarkan di berbagai penjuru dunia," katanya.
Dalam tulisan pada 14 Maret lalu, veteran yang pernah bertugas di Afghanistan itu juga menyatakan, "Ada penembakan di masjid Selandia Baru. Harus ada pembalasan."
Seorang petugas Biro Investigasi Federal (FBI) kemudian menyamar untuk mengetahui rencana detail Domingo.
Ia kemudian ditahan saat petugas tersebut memberikan alat-alat palsu sebelum menuju ke demonstrasi di Long Beach. (has)
Baca Kelanjutan Rencanakan Serangan Massal, Veteran Tentara AS Ditahan : http://bit.ly/2vui4ZqBagikan Berita Ini
0 Response to "Rencanakan Serangan Massal, Veteran Tentara AS Ditahan"
Post a Comment