
Melalui pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Korut menyatakan bahwa uji coba pada 4 Mei lalu itu hanya bagian dari latihan rutin.
Selain itu, Kemlu Korut menjelaskan latihan tersebut juga dilakukan demi mengasah keakuratan unit-unit pertahanan negara.
"Latihan ini sekali lagi menegaskan kemampuan reaksi cepat dari unit-unit pertahanan di garis depan sehingga siap jika dibutuhkan untuk bertempur di bawah perintah apa pun dan kapan saja. Namun, beberapa pihak membuat komentar pedas terhadap latihan militer dan defensif ini" bunyi pernyataan Kemlu Korut tersebut.
Pyongyang menyebut selama ini negara-negara lain bungkam ketika AS dan Korea Selatan menggelar latihan perang bersama yang menurutnya jelas-jelas dilakukan guna menargetkan Korut.
"Latihan militer yang kami lakukan tidak lebih dari latihan militer biasa dan tidak menargetkan siapa pun atau memperburuk situasi di kawasan," tulis Kemlu Korut.
"Sementara itu, pada bulan Maret dan April lalu saja, AS-Korsel melakukan latihan gabungan militer 'Dong Maeng' 19-1 dan rencana latihan perang yang menargetkan kami dan itu terus dilakukan bahkan sampai saat ini. Namun, untuk alasan yang tidak diketahui, hanya ada keheningan terkait latihan perang yang provokatif ini."
Pernyataan ini dirilis tak lama setelah Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan, melaporkan kepada Kongres bahwa Korut meluncurkan "sejumlah roket dan rudalnya" pada pekan lalu.
"Panglima Militer AS Jenderal Joseph Dunford menelepon saya dan mengatakan bahwa Korut tengah menembakkan roket-roket dan rudalnya," ujar Shanahan seperti dikutip Reuters, Rabu (8/5). (rds/has)
Baca Kelanjutan Korut Akui Uji Coba Rudal Pertama Sejak Pertemuan Kim-Trump : http://bit.ly/2VXf3iSBagikan Berita Ini
0 Response to "Korut Akui Uji Coba Rudal Pertama Sejak Pertemuan Kim-Trump"
Post a Comment