
Berdasarkan jajak pendapat lembaga survei Gallup terbaru, dukungan warga terhadap pemerintahan Trump naik satu poin dalam dua minggu terakhir pada April lalu menjadi 46 persen.
Gallup menyatakan peningkatan dukungan ini terjadi menyusul hasil investigasi jaksa khusus Robert Mueller yang disebut tak membuktikan Trump berkolusi dengan Rusia untuk menang dalam pilpres 2016 lalu.
Hasil penyelidikan Mueller ini memang mendapat sorotan besar. Dalam penyelidikannya, Mueller sudah mewawancarai sejumlah pejabat penting, baik dari tim kampanye Trump maupun Rusia.
Barr kemudian menyerahkan ringkasan kesimpulan dari laporan itu yang menyatakan bahwa Mueller tak menemukan bukti Trump melakukan kolusi. Mueller juga belum memiliki cukup bukti atas tuduhan Trump berupaya mengganggu proses penyelidikan.
Meski demikian, Mueller menegaskan bahwa walau belum cukup bukti, bukan berarti Trump terbebas dari segala kecurigaan.
"Selain karena interpretasi awal dari laporan Mueller-yang diklaim Trump membuktikan dia terbebas dari tuduhan berkolusi dengan Rusia-ekonomi telah menawarkan beberapa alasan bagi Amerika untuk lebih menyukai Trump," bunyi laporan Gallup seperti dikutip AFP, Selasa (7/5).
Walau survei menunjukkan Trump lebih disukai, dukungan terhadap politikus Partai Republik itu tetap terbilang rendah lantaran jajak pendapat menunjukkan persentase ketidaksetujuan warga terhadap kepemimpinannya masih 50 persen, turun tujuh persen dari 10 Maret lalu.
Survei ini dilakukan sebelum surat yang ditulis Mueller ke jaksa penuntut, Bill Barr, terungkap ke publik. Surat tersebut berisi keluhan Mueller terhadap cara Barr menyimpulkan hasil investigasinya. (rds/has)
Baca Kelanjutan Popularitas Trump Naik Usai Disebut Tak Kolusi dengan Rusia : http://bit.ly/2LD5LoCBagikan Berita Ini
0 Response to "Popularitas Trump Naik Usai Disebut Tak Kolusi dengan Rusia"
Post a Comment