
"Pemerintah Qatar telah mengalokasikan US$300 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman untuk mendukung anggaran sektor kesehatan dan pendidikan otoritas Palestina," bunyi laporan Kantor Berita Qatar, Selasa (7/5).
Kantor berita tersebut memastikan bantuan finansial itu juga akan mencakup sektor listrik demi memastikan pasokan energi Palestina tidak terganggu.
Dikutip AFP, perekonomian Palestina di bawah pemerintahan Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat ini memang tengah terpukul setelah dua sumber utama pendapat negara terhenti.
Relasi Ramallah dan Washington terus memburuk sejak Presiden Donald Trump mengakui secara sepihak bahwa Yerusalem merupakan Ibu Kota Israel pada Desember 2017 lalu.
Selain itu, pertikaian Palestina dengan Israel juga menyebabkan penghentian pengalihan bea cukai yang dikenakan pada barang-barang Negara Zionis itu ke pasar Palestina.
Pada Februari lalu, Israel memutuskan mengurangi pembayaran bea cukai barang-barang jualannya sekitar Rp10 juta per bulan kepada otoritas Palestina.
Tel Aviv juga mengurangi jumlah insentif terhadap tahanan Palestina yang tengah menjalani hukuman di Israel.
Israel menganggap pemberian insentif kepada orang-orang yang telah melakukan serangan terhadap negaranya sebagai bentuk kekerasan.
Sebagai respons, Palestina menegaskan akan menolak dana apa pun yang diterima dari kebijakan pengurangan sepihak Israel tersebut.
Sementara itu, Qatar merupakan salah satu donor utama Palestina baik bagi pemerintahan Abbas di Tepi Barat atau sejumlah faksi politik lain Palestina di Jalur Gaza seperti Hamas. (rds/has)
Baca Kelanjutan Qatar Alokasikan Dana Rp6,8 Triliun untuk Bantu Palestina : http://bit.ly/2V3tJZuBagikan Berita Ini
0 Response to "Qatar Alokasikan Dana Rp6,8 Triliun untuk Bantu Palestina"
Post a Comment