Menurutnya, Amerika tak akan berhasil dalam memenangkan permainan terhadap Iran ketika masyarakat dan negaranya bersatu melawan tekanan Paman Sam.
"Amerika hanya akan 'melepaskan permainan' ketika mereka menyadari ternyata ia tidak mencapai apapun yang mereka inginkan," katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (4/5).
Sebagai informasi AS pada November 2018 lalu, AS mengenakan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran. Namun, AS memberikan pengecualian terhadap delapan negara untuk tetap dapat membeli minyak dari Iran yaitu, China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia, dan Yunani.
Kedelapan negara tersebut diizinkan untuk dapat membeli minyak Iran secara terbatas dalam tempo enam bulan. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan tujuan AS adalah menekan ekspor minyak Iran hingga ke level nol.
Gedung Putih menyatakan akan menghapus seluruh pengecualian terhadap pengenaan sanksi Iran pada Mei 2019 mendatang. Sanksi tersebut membuat ekonomi Iran terpukul.
Inflasi melonjak tinggi akibat sanksi tersebut, nilai mata uang anjlok dan impor sekarang lebih mahal. Atas dasar itulah, Rouhani bersumpah Iran akan terus melawan sanksi AS tersebut.
Ia bersumpah negaranya akan terus memasok minyak ke pelanggan utama meskipun ada sanksi AS.
"Perang kami hari ini adalah perang terhadap harapan. Mereka ingin menghancurkan harapan kami, dan kami harus menghancurkan harapan mereka" untuk mengalahkan Iran, "kata Rouhani.
(AFP/agt) Baca Kelanjutan Presiden Iran Serukan Rakyatnya Bersatu Lawan Tekanan AS : http://bit.ly/2ZUTFdp
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Iran Serukan Rakyatnya Bersatu Lawan Tekanan AS"
Post a Comment