
Lampu peringatan yang rusak itu memiliki peran penting. Ia adalah tanda peringatan yang memberi tahu pilot jika dua sensor yang mengukur sudut antara aliran udara dan sensor di sayap tidak selaras.
Kesalahan pelacakan dari data "angle of attack" (AOA) inilah yang diduga menjadi penyebab dua kecelakaan mematikan yang melibatkan seri 737 MAX 8 terlaris Boeing. Kecelakaan itu terjadi di Indonesia pada Oktober dan di Ethiopia Maret lalu.
Dua kecelakaan itu total menewaskan 346 orang. Peristiwa ini telah memicu penyelidikan oleh regulator penerbangan dan anggota parlemen AS. Hal ini juga membuat Boeing yang berbasis di Chicago menghadapi salah satu krisis terbesar dalam lebih dari 100 tahun sejarah perusahannya berdiri.Pada November 2017, Boeing memutuskan untuk menunda pembaruan peranti lunak untuk memperbaiki anomali sensor tersebut. Anomali yang disebut sebagai cacat peringatan Ketidaksepakatan AOA ditunda perbaikanya hingga 2020, tiga tahun setelah kelemahan itu ditemukan, kata anggota Kongres AS Peter DeFazio dan Rick Larsen dalam siaran persnya.
Ia pun menyebut kalau Boeing hanya mempercepat jadwal perbaikan software ini setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia terjadi.
Namun juru bicara Boeing, Gordon Johndroe menampik tuduhan itu. Saat dihubungi via email, menurutnya berdasarkan tinjauan perusahaan, tidak adanya peringatan Ketidaksepakatan AOA semestinya tidak berdampak signifikan pada keseluruhan keselamatan atau operasional pesawat."Berdasarkan tinjauan keamanan, pembaruan dijadwalkan bersama dengan masuknya MAX 10 ke dalam layanan pada tahun 2020," kata Johndroe.
"Kami gagal dalam penerapan peringatan Ketidaksepakatan AoA dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi agar masalah ini sehingga tidak terjadi lagi."
Mereka tidak memberi tahu Federal Aviation Administration (FAA) AS soal adanya cacat tersebut hingga kasus jatuhnya Lion Air menyeruak. Peristiwa ini terjadi satu tahun setelah 737 Max mulai dikirim ke pelanggan.
Komite Dewan Perwakilan untuk Transportasi dan Infrastruktur telah mengirim surat ke Boeing. Pemasok United Technologies Corp dan FAA pun meminta rincian lebih lanjut tentang peringatan Ketidaksepakatan AoA, kata anggota parlemen tersebut.
Surat itu adalah permintaan catatan kedua yang dikirim oleh komite kepada Boeing dan FAA terkait dengan penyelidikannya terhadap pesawat MAX. (eks/eks)
Baca Kelanjutan Boeing Disebut Sengaja Tunda Perbaikan 737 Max sejak 2017 : http://bit.ly/2XzyH22Bagikan Berita Ini
0 Response to "Boeing Disebut Sengaja Tunda Perbaikan 737 Max sejak 2017"
Post a Comment