"Karena akses jalan menuju Kantor Pemerintahan Pusat (CGO) diblokir, CGO akan tutup sementara hari ini," demikian pernyataan pemerintah Hong Kong seperti dilansir The Straits Times.
Hingga Senin pagi, massa memang dilaporkan masih menguasai jalan-jalan protokol di Hong Kong, meski jumlahnya sudah jauh berkurang dari sehari sebelumnya.
Akibat penutupan jalan oleh massa ini, sekitar 70 rute bus terkena dampak. Akhirnya, 10 rute bus ditutup, sementara yang lainnya dialihkan.
Para penggerak massa memperkirakan jumlah demonstran dua kali lipat ketimbang aksi-aksi sebelumnya, bahkan diperkirakan memecahkan rekor hingga 7,3 juta jiwa.
Perkiraan ini belum terkonfirmasi. Namun, jika benar, aksi ini akan menjadi demonstrasi terbesar dalam sejarah Hong Kong.
Ini merupakan aksi ketiga dari dua unjuk rasa sebelumnya yang berujung ricuh. Melihat amarah warga ini, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, pun meminta maaf dan menangguhkan pembahasan RUU ekstradisi.
Hong Kong memang sedang menggodok RUU ekstradisi yang memungkinkan tersangka satu kasus diadili di luar negeri, termasuk China.
Proposal aturan ini menyulut amarah warga setempat karena khawatir akan sistem pengadilan China yang kerap bias dan dipolitisasi. (has)
Baca Kelanjutan Hong Kong Tutup Kantor Pemerintahan Usai Demo RUU Ekstradisi : http://bit.ly/2wZh4wWBagikan Berita Ini
0 Response to "Hong Kong Tutup Kantor Pemerintahan Usai Demo RUU Ekstradisi"
Post a Comment