
Billene mengatakan hal itu pada Minggu (23/6) kepada Reuters. Belum diketahui secara pasti apakah Seare saat ini terluka atau meninggal.
Hal ini menjadi hambatan bagi program reformasi politik Perdana Menteri, Abiy Ahmed, di tengah kerusuhan yang meluas di negara Tanduk Afrika dengan populasi 100 juta jiwa itu.
Abiy dalam sebuah stasiun televisi pada Sabtu lalu mengatakan pemerintah negara bagian Amhara sedang menggelar rapat ketika upaya kudeta dilakukan.
"Ada sedikit orang yang meninggal dunia, sedangkan yang lainnya terluka," kata Abiy.
"Walaupun ada beberapa yang melarikan diri," ungkap Mamo.
Selain itu, menurut pengakuan penduduk di ibu kota Amhara, Bahir Dar, pada Sabtu juga telah terjadi baku tembak di sejumlah perumahan dan beberapa ruas jalan ditutup.
Sejak berkuasa pada April tahun lalu, Abiy telah memilih sikap membuka diri karena Ethiopia sebelumnya kerap tertutup.
Di bawah pemerintahannya, sejumlah tahanan politik telah dibebaskan, larangan terhadap partai politik dihapus dan petugas pemerintah yang dituntut karena pelanggaran hak asasi manusia berat telah diadili.
Meski begitu, kekerasan antar etnis yang selama ini diredam oleh negara justru meluas ke seluruh wilayah, termasuk Amhara yang pemerintahannya dipegang oleh Ambacher Mekonnen.
Ethiopia juga akan melakukan pemilian anggota parlemen tahun depan. Hal ini menjadi bertolak belakang dengan diplomasi mereka yang hendak menjadi penengah dalam pertikaian antara kelompok sipil dan militer di Sudan yang juga mengalami kudeta. (ani/ayp)
Baca Kelanjutan Jenderal Ethiopia Ditembak Saat Cegah Kudeta : http://bit.ly/2XqtPQ9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jenderal Ethiopia Ditembak Saat Cegah Kudeta"
Post a Comment