May sempat tiga kali mengajukan proposal poin-poin perjanjian Brexit, tapi tiga kali ditolak oleh parlemen.
Ada beberapa skenario yang bisa dilewati oleh calon PM Inggris yang baru terkait proses tersebut:
Menyepakati Perjanjian Brexit
Poin-poin kesepakatan yang diajukan May pada Uni Eropa dinilai oleh beberapa pihak, terutama para pendukung Brexit, terlalu mengakomodir kepentingan Uni Eropa.
Semula pemerintah Inggris berencana untuk menggolkan perjanjian yang diajukan May tersebut sebelum 20 Juli atau ketika anggota parlemen memasuki masa reses.
Untuk memuluskan langkah ini, pemerintah Inggris menjanjikan parlemen bisa memilih apakah akan menggelar referendum kedua atau tidak.
![]() |
PM Inggris yang baru diperkirakan akan bernegosiasi ulang dengan UE.
Menunda Brexit untuk Kali Kedua
Pemimpin Uni Eropa memang telah memutuskan tenggat waktu untuk Brexit pada 31 Oktober 2019, tapi mereka mengindikasikan akan menerima tawaran penundaan jika pemerintah Inggris mengajukannya. Jika terjadi, maka ini adalah kali ketiga Brexit ditunda.
Para pemimpin negara Eropa baru akan bertemu kembali untuk membicarakan Brexit di Brussels pada 20-21 Juni.
Keluar dari UE Tanpa Kesepakatan
Jika UE tidak mengabulkan penundaan, maka Inggris harus meninggalkan UE pada 31 Oktober tanpa menyepakati perjanjian apapun.
Ini adalah skenario yang diinginkan oleh Partai Brexit pimpinan Nigel Farage serta oleh para konservatif garis keras.
![]() |
Para ekonom mengatakan keluar dari UE tanpa kesepakatan apapun akan mengakibatkan kekacauan secara ekonomi, baik untuk Inggris maupun Uni Eropa, menyebabkan penyumbatan di beberapa titik perbatasan dan membuat biaya berbisnis semakin mahal.
Menghentikan Brexit
Inggris memiliki hak mutlak untuk menghentikan Brexit kapanpun juga dengan merujuk Pasal 50 -- prosedur formal bagi anggota UE yang ingin hengkang.
Namun, tiga tahun setelah referendum untuk meninggalkan Uni Eropa, menyetop Brexit dilihat sebagai kemustahilan secara politis.
Satu-satunya pengecualian adalah jika Inggris menggelar referendum kedua dan masyarakat Inggris memilih untuk tetap bersama UE -- skenario yang diinginkan oleh mereka yang menolak Brexit saat referendum pertama.
Namun para konservatif menentang referendum kedua dan Partai Buruh sebagai oposisi pun tidak pernah dengan gamblang menyatakan sikap mereka soal ini karena tidak ingin menjauhkan iri dari para pemilih Brexit. (vws)
Baca Kelanjutan Skenario Brexit yang Akan Dihadapi Pengganti Theresa May : http://bit.ly/2ZbMaNZBagikan Berita Ini
0 Response to "Skenario Brexit yang Akan Dihadapi Pengganti Theresa May"
Post a Comment