"Kengerian yang disaksikan warga Mosul dan pengabaian kehidupan manusia dalam konflik ini mesti dihukum," kata Lynn Maalouf, direktur penelitian Timur Tengah di Amnesty Intrernational sebagaimana dikutip AFP, Selasa (11/7).
Pernyataan itu dilontarkan setelah pemerintah Irak resmi mengumumkan kota terbesar yang dikuasai ISIS di negara tersebut sudah direbut kembali. Perebutan ini diraih lewat operasi pasukan pemerintah yang dimulai sejak akhir 2016 lalu.
Meski berhasil mengeliminasi ancaman militan di kota tersebut, operasi besar-besaran yang didukung koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat ini memakan banyak korban dari pihak warga sipil.Ribuan orang tewas dan terluka. Sementara separuh dari populasi kota tersebut terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.
Kota Tua Mosul kini dalam keadaan hancur porak-poranda. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 920 ribu orang mengungsi selama operasi dan, meski sebagian telah kembali ke rumahnya, sebagian besar masih belum mempunyai tempat tinggal.
Badan pengungsi PBB menyatakan warga sipil membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga akhirnya bisa pulang.
"Kebanyakan dari mereka tidak punya apa-apa lagi karena kerusakan parah selama konflik, sementara infrastruktur layanan penting seperti air, listrik dan lain-lain, termasuk sekolah dan rumah sakit, mesti diperbaiki atau dibangun kembali," kata UNHCR.Sebanyak 28 kelompok bantuan kemanusiaan yang bekerja di Irak bersama-sama meminta dukungan internasional untuk membangun kembali kota tersebut dan mengimbau otoritas agar tidak mendesak warga sipil segera pulang.
"Kekhawatiran yang tersisa; kurangnya layanan dasar; kontaminasi bahan peledak dan kerusakan rumah-rumah, bisnis dan infrastruktur publik--termasuk sekolah dan rumah sakit--semua menjadi penghalang bagi mereka untuk pulang," bunyi pernyataan yang ditandatangani oleh sejumlah kelompok, termasuk Norwegian Refugee Council, Oxfam dan Save the Children.
ISIS telah kehilangan sebagian besar wilayah yang sempat mereka kuasai. Sementara itu, koalisi internasional terus mencoba mengusir para militan dari pusat pertahanannya di Raqqa.
(aal)
Baca Kelanjutan Amnesty Minta Kejahatan terhadap Warga Mosul Diselidiki : http://ift.tt/2t953AVBagikan Berita Ini
0 Response to "Amnesty Minta Kejahatan terhadap Warga Mosul Diselidiki"
Post a Comment