Pasukan Koalisi AS Serang Markas Al-Qaidah di Selatan Yaman

Tentara Yaman yang didukung pasukan koalisi Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab dilaporkan telah menyerang sejumlah target terkait afiliasi lokal al-Qaidah di provinsi Shabwa, Kamis (3/8) malam.

"Sejak Kamis pagi, pasukan Yaman dan Hadrami dari provinsi Hadramout berhasil menghancurkan elemen organisasi teroris, terutama al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) dengan bantuan AS dan UEA," bunyi laporan kantor berita UEA, WAM.

Shabwa merupakan salah satu provinsi utama di selatan Yaman. Militer AS menggencarkan serangan udara di wilayah itu sejak Juni lalu hingga menewaskan Abu Khattab al-Awlaqi, salah satu emir AQAP, bersama dengan dua militan lainnya.

WAM tidak menjelaskan lebih rinci seperti apa bentuk bantuan yang diberikan koalisi AS-UEA terhadap pasukan Yaman dan hasil dari operasi tersebut.

Mengonfirmasi secara terpisah, duta besar UEA untuk AS, Yousef al-Otaiba, pun mengatakan pasukan bersenjata pemerintah Yaman telah melancarkan operasi besar-besaran terhadap al-Qaidah di provinsi Shabwah.

"Operasi penggerebekan AQAP itu didukung gabungan kekuatan UEA dan AS," tuturnya seperti dikutip Reuters.

Otaiba juga tak menerangkan secara jelas dukungan pasukan negaranya dalam operasi tersebut.

AQAP sudah lama menggencarkan propaganda di Yaman dengan memanfaatkan rundungan perang sipil berkepanjangan yang melibatkan pemberontakan Houthi dan pemerintahan Abd Rabbuh Mansour Hadi.

Selama ini, pasukan koalisi AS kerap meluncurkan serangan udara menggunakan pesawat nirawak dan jet tempur terhadap markas-markas militan termasuk al-Qaidah dan Houthi di Yaman.

Namun, pasukan regional jaran melakukan serangan darat di Yaman, terutama sejak 2015 lalu, ketika tentara koalisi diusir dari negara terbesar kedua di Semenanjung Arab itu.

Upaya perdamaian pemberontak Houthi dan pemerintah Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi tak kunjung tercapai sejak perang sipil mulai bergejolak pada Maret 2015 lalu.

Pemberontakan Houthi di saat yang sama juga mempersulit pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi maupun AS untuk memberangus kelompok militan lain di negara itu.

Tak seperti perang di Suriah dan Irak yang terus dipelototi media dan sejumlah negara penguasa besar, perang brutal di Yaman seakan terlupakan oleh masyarakat internasional.

Padahal, PBB melaporkan bahwa hampir 6.000 orang tewas dalam pertempuran Yaman, sementara ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Setengah dari korban jiwa itu diperkirakan d antaranya adalah warga sipil. Sekitar 700 anak-anak diperkirakan terbunuh dan sekitar 1.000 lainnya terluka dalam setahun terakhir perang berkecamuk di negara itu.

(aal)

Let's block ads! (Why?)